Pandemi COVID-19 Masih Mengkhawatirkan, IATTA Sarankan TdS 2021 Dibatalkan

Konten Media Partner
20 Agustus 2021 20:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tour de Singkarak 2018. Foto: dok. TdS
zoom-in-whitePerbesar
Tour de Singkarak 2018. Foto: dok. TdS
ADVERTISEMENT
Indonesia Adventure Travel dan Trade Association (IATTA) Sumatera Barat menyarankan kepada pemerintah agar ajang balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) 2021 dibatalkan.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum IATTA Sumatera Barat Zuhrizul, mengatakan, alasan utama yang perlu dipahami bahwa pandemi COVID-19 masih berlangsung. Akibatnya kini ada sejumlah daerah di Sumatera Barat yang penolakan untuk dilibatkan dalam ajang tersebut.
"Penolakan itu bisa jadi tolak ukur bahwa kepala daerah dan masyarakat masih khawatir dengan kondisi COVID-19 ini, mengingat tamu yang datang dari berbagai negara," katanya, Jumat 20 Agustus 2021.
Dia mengatakan, bila TdS 2021 tetap diselenggarakan di tengah pandemi COVID-19, maka akan dapat melukai hati masyarakat. Ditambah lagi, ada klausa tentang bencana dalam kontrak penyelenggaraan TdS.
“Apalagi ada peserta dari Cina, ini akan heboh lagi. Kemungkinan untuk dibatalkan itu karena ada klausa bencana di kontrak. Dengan anggaran Rp7 miliar sangat melukai hati masyarakat yang berimbas ke pemimpi-pemimpin kita juga,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pengunjung atau penonton yang juga akan sulit diawasi. Kondisi itu dikhawatirkan menambah penyebaran COVID-19 dan merugikan pariwisata Sumatera Barat.
“Tour de Singkarak bukan hanya membawa peserta tapi kita tidak tahu official yang banyak walau mereka negatif tapi bisa saja di tubuhnya membawa varian baru dan cluster baru,” kata Zuhrizul.
Sebelumnya pemerintah telah menyusun rencana penyelenggaraan TdS 2021, kendati situasi masih dalam suasana COVID-19.
Jauh sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat Novrial mengatakan, pelaksanaan TdS 2021 akan menerapkan protokol kesehatan dengan sistem bubble.
TdS 2021 direncanakan terselenggara pada bulan Oktober mendatang dengan rute hanya 5 etape saja.
Penerapan protokol kesehatan yang ketat, mulai dari kedatangan peserta baik dari luar maupun dalam negeri, saat perlombaan, dan juga saat meninggalkan Sumatera Barat.
ADVERTISEMENT