Pascabanjir Solok Selatan, Ratusan Murid SD Batal Ikut Ujian

Konten Media Partner
14 Desember 2019 11:36 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi SDN 10 Pasar Muaro Labuh tergenang lumpur usai diterjang banjir (Foto: Irwanda/Langkan.id)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi SDN 10 Pasar Muaro Labuh tergenang lumpur usai diterjang banjir (Foto: Irwanda/Langkan.id)
ADVERTISEMENT
Pascabanjir menerjang beberapa kawasan di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat berdampak terhadap sejumlah fasilitas umum. Salah satunya, bangunan sekolah yang ikut terendam genangan banjir yang bercampur lumpur.
ADVERTISEMENT
Hal ini terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Pasar Muaro Labuh, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan. Akibatnya, jadwal ujian semester pada hari kelima dan keenam urung dilaksanakan lantaran fasilitas sekolah rusak.
Selain rusaknya fasilitas pendukung di sekolah tersebut, material lumpur masih menggenangi seluruh ruangan kelas serta halaman. Soal ujian para murid pun ikut rusak dan terendam hingga tidak bisa digunakan.
Pantau Langkan.id di SDN 10 Pasar Muaro Labuh, terlihat para guru membersihkan beberapa lembar soal ujian yang terendam banjir serta raport murid-murid.
Sementara, kursi dan meja di setiap ruang kelas berantakan serta dipenuhi lumpur.
Kondisi SDN 10 Pasar Muaro Labuh tergenang lumpur usai diterjang banjir (Foto: Irwanda/Langkan.id)
Begitupun di ruang guru, beberapa arsip penting ikut terendam. Ketinggian air di sekolah ini mencapai satu meter. Akibatnya, beberapa alat elektronik seperti komputer ikut terendam. Barang-barang penting dan berharga itu tak bisa diselamatkan lantaran musibah banjir menerjang ketika subuh hari.
ADVERTISEMENT
Kepala SDN 10 Pasar Muaro Labuh, Tishuk Rianita mengatakan, terdapat 101 murid menempuh pendidikan di sekolah yang dipimpinnya tersebut. Rata-rata, para murid merupakan anak-anak yang tinggal tidak jauh dari sekolah.
"Kondisi seperti inilah, setiap lokal dan ruangan, kursi dan meja sudah berantakan. Semua lokal berlumpur. Arsip-arsip di ruangan kantor basah semua tidak bisa diambil lagi," ujarnyanya kepada Langkan.id, Sabtu (14/12).
Para murid, katanya telah meliburkan diri sejak banjir melanda Jumat (13/12) hingga Sabtu (14/12) hari ini.
Rianita mengungkapkan, pihaknya belum memastikan sampai kapan murid-murid diliburkan. Begitupun untuk pelaksanaan ujian selanjutnya.
Seorang guru sedang membersihkan kembali soal ujian yang rusak akibat terendam banjir (Foto: Irwanda/Langkan.id)
"Sekarang memang lagi ujian, tapi tidak bisa dilaksanakan. Sehubungan dengan rumah murid juga ikut banjir, kondisi sekolah juga tidak memungkinkan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Rianita berharap ada pihak terkait, seperti petugas damkar yang dapat membantu dalam tahap pembersihan material lumpur. Para guru dan siswa tidak akan sanggup untuk pembersihan.
"Kalau sudah bersih sekolah baru nanti kami kembali beraktivitas seperti biasa. Begitupun untuk melaksanakan ujian kembali. Soal ujian yang telah basah, solusinya kami pinjam ke sekolah lain yang telah mengikuti ujian," katanya.