Pembukitaan Vaksin COVID-19 itu Aman, BPBD: Pejabat Perdana Disuntik

Konten Media Partner
2 Desember 2020 14:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin COVID-19. REUTERS/Dado Ruvic
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin COVID-19. REUTERS/Dado Ruvic
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Sumbar, Jasman Rizal, menyebutkan tidak menampik, jika saat ini begitu banyak informasi dan berita yang berkembang ditengah masyarakat terkait pro kontra vaksin COVID-19.
ADVERTISEMENT
Jasman mengatakan begitu banyak berita hoaks dan isu negatif yang beredar dimasyarakat tentang mudarat vaksin.
"Kita akui, hoaks ini belum diimbangi dengan informasi yang benar. Secepatnya sosialsasi masif akan dilakukan dengan merangkul pihak-pihak terkait, seperti media dan humas kabupaten/kota," sebut Kadis Kominfo Sumbar ini, Rabu 2 Desember 2020.
Dia memastikan vaksin yang bakal disuntikan nanti adalah vaksin terbaik dan sesuai dengan masyarakat. Vaksin tersebut telah melewati uji klinis serta sesuai dengan standar WHO.
"Vaksin berbeda dengan obat. Vaksin lebih bersifat mencegah, sedangkan obat untuk yang telah terinfeksi," ujar nya.
Menurutnya untuk mencari vaksin terbaik memang dibutuh waktu yang lama dan melewati tahapan-tahapan yang benar sehingga dipastikan aman. Jadi, masyarakat tak perlu risau ketika akan disuntik.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Rumainur selaku Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar mengatakan, trust masyarakat kepada pemerintah terhadap penggunaan vaksin haruslah tinggi.
"Jika perlu pejabat mempelopori injeksi perdana agar masyarakat percaya akan manfaat vaksin tersebut," sebutnya.
"Pejabat dapat beri contoh ikut uji coba dan injeksi pertama. Dengan begitu masyarakat dapat percaya. Saat ini yang dibutuhkan masyarakat bukanlah pencitraan, tetapi manfaat langsung dari penggunaan vaksin," tegas Rum.
Dia berharap, dua minggu sebelum penyuntikan masal, pemerintah lebih giat mensosialisasikan faedah vaksin ini. Artinya jangan sampai ada keraguan pada masyarakat terkait vaksin tersebut. (Ahmad)