Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Mentawai Butuhkan Rp 11 Triliun

Konten Media Partner
3 Maret 2018 11:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasan Wisata Mandeh, Sumatera Barat (Foto: Instagram/@langkah_kaki)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan Wisata Mandeh, Sumatera Barat (Foto: Instagram/@langkah_kaki)
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang - Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan nilai investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat mencapai Rp 11 triliun.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, anggaran sebesar Rp 11 triliun itu, digunakan untuk membangun bandar udara di atas lahan 300 haktare. Perumahan, perhotelan, cottage, restoran, fasilitas umum, tempat rekreasi, tempat surfing, jalan, jembatan, pemeliharaan dan penataan danau, pelatihan sumber daya manusia untuk masyarakat di Mentawai serta menyediakan listrik.
"Jadi dari hitungan kami, Rp 11 triliun memang angka yang besar yang akan dikerjakan swasta. Karena memang Mentawai ini akan dibuat seakan menjadi kota yang begitu indah," ujarnya pada Jumat (2/3).
Menurutnya, pembangunan kawasan perumahan membutuhkan anggaran yang cukup besar. Kawasan perumahan itu dibangun layaknya seperti sebuah kota baru di Mentawai, yang tujuan untuk fasilitasi wisatawan yang datang.
Sehingga, kata dia, Siberut akan menjadi sentral KEK, Tua Pejat menjadi pusatnya pemerintah dan ekonomi dan Selatan Sikapap menjadi kawasan perikanan terpadu.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai sedang mempersiapkan SDM dari pendudukan asli Mentawai," ujarnya.
Berdasarkan perkirana dari investornya, untuk mengembangkan KEK itu dibutuhkan tenaga kerja sebanyak 150 ribu orang. Sehingga kawasan ini bisa menjadi lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
Menurutnya, berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, ada 600 orang SDM yang telah disiapkan. Mereka difasilitasi pendidikan di dalam ataupun di luar Sumatera Barat.
"Dalam waktu dekat, pak Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno akan mempresentasikan KEK Mentawai kepada pemerintah pusat dan Dewan KEK," ujarnya.
Nasrul berharap, pemerintah pusat bisa menyetujui KEK di Mentawai. Sehingga pembangunan bisa dimulai.
"Nantinya pemerintah pusat tinggal menyesuaikan kawasan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Kabupaten Mentawai," katanya.
ADVERTISEMENT
Nasrul mengatakan, pembangunan KEK tidak akan mengusik rumah penduduk setempat. Bahkan dengan adanya KEK itu, budaya dan tradisi yang telah lama ada di Mentawai tetap terjaga.
"Intinya kita tidak mengusik satupun persoalan budaya dan tradisi Mentawai, bahkan akan didukung," ujarnya. (M. Hendra)
Nasrul Abit (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Nasrul Abit (Foto: istimewa)