Penyebab Dugaan Keracunan, Polres Dharmasraya Masih Tunggu Hasil Labor

Konten Media Partner
11 Agustus 2019 20:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Kabupaten Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan dan Kapolres Dharmasraya, Imran Amir  membesuk korban dugaan keracunan di RSUD Sungai Dareh (Foto: Humas Pemkab Dharmasraya)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Kabupaten Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan dan Kapolres Dharmasraya, Imran Amir membesuk korban dugaan keracunan di RSUD Sungai Dareh (Foto: Humas Pemkab Dharmasraya)
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang – Kepolisian Resor (Polres) Dharmasraya hingga saat ini masih menunggu hasil uji sampel makanan yang mengakibatkan sebanyak 62 orang di Jorong Koto Tuo, Nagari Siguntur, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat diduga keracunan makanan, usai mengahdiri hajatan di salah satu rumah warga setempat, Minggu (11/8).
ADVERTISEMENT
Kapoles Dharmasraya, Imran Amir mengatakan, hasil uji sampel makanan akan keluar dalam waktu dekat. Beradasrkan itu, nanti akan diketahui apakah korban keracaunan akibat makanan atau tidak.
“Kamai masih menunggu hasuk laboratorium dari Jamkesda Dharmasraya. Info yang kita peroleh, Senin (12/8) besok akan keluar. Hasil itulah nanti kita akan tau penyebab dari keracunan itu,” ujarnya kepada Langkan.id, Minggu (11/8).
Menurut Imran, hasil penyelidikan sementara, tidak ada unsur kesengajaan dari kasus keracunan tersebut. Namun, polisi masih tetap menunggu hasli uji sampel makanan.
“(Sementara-red) tidak ada unsur kesengajaan. Sebab gini, yang punya acara (tuan rumah-red) juga ikut jadi korban dan masuk rumah sakit,” ungkapnya.
Bupati Kabupaten Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, membesuk korban dugaan keracunan di RSUD Sungai Dareh (Foto: Humas Pemkab Dharmasraya)
Imran mengaku sudah mengunjungi beberapa korban keracunan yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Dareh serta beberapa puskesmas.
ADVERTISEMENT
“Tadi malam, saya sudah cek korban dugaan keracuanan itu, sudah 32 korban dibolehkan pulang. Jadi, masih ada 30 orang lagi yang masih dirawat. Hingga saat ini, saya dapat kabar, juga sudah ada beberapa orang yang boleh pulang, mungkin mereka akan rawat jalan,” jelas Imran.
Diketahui sebelumnya, dua orang meninggal dunia akibat keracunan masal yang terjadi, Kamis (8/8) kemarin.
Keracunan masal itu berawal ketika ada hajatan di salah satu rumah warga. Saat itu, tuan rumah menyajikan beberapa macam hidangan, seperti lontong sayur, bakwan, pisang goreng, jangung rebus dan kopi susu.
Malam harinya, menjelang hajatan selesai, tiga orang warga yang menghadiri hajatan mengalami sakit perut serta mual-mual, lalu dilaporkan ke bidan desa di daerah itu untuk penanganan secara medis.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, Sabtu (10/8) dini hari, diketahui seorang dari tiga warga yang mengalami sakit perut dan mual-mual itu meninggal dunia, setelah di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Dareh, korban bernama Harmina.
Lalu, hingga Sabtu (10/8/2019) pagi, jumlah korban dilaporkan menjadi 44 orang, dengan gejala hampir sama, sakit perut dan mual. Selain itu, ada juga yang mengalami sakit kepala, mencret, demam dan sakit pinggang.
Data terakhir yang diperoleh Langkan.id, jumlah korban sebanyak 62 orang. Dirawat di RSUD Sungai Dareh dan beberapa puskesmas yang ada di daerah tersebut. (Irwanda & Madi)