Penyelamatan Danau Maninjau, KKP Minta Pemda Pindahkan Seluruh KJA ke Darat

Konten Media Partner
4 Juni 2021 14:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Danau Maninjau, Agam, Sumatera Barat. Foto: ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Danau Maninjau, Agam, Sumatera Barat. Foto: ANTARA
ADVERTISEMENT
Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono meminta agar pemerintah daerah bisa menjamin penataan Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
ADVERTISEMENT
Penataan dimaksud supaya tidak menganggu perekonomian masyarakat yang selama ini menggantungkan hidup dari kegiatan budidaya. Menurutnya, salah satu peluang, budidaya ikan bisa dipindahkan ke darat.
“Saya rasa hal ini perlu dibenahi dengan baik. Namun untuk pembenahan tersebut harus dipikirkan pula kelangsungan hidup dan kesejahteraan masyarakat yang menjadi petani KJA atau keramba,” katanya, Jumat 4 Juni 2021.
Menurutnya, Danau Maninjau merupakan ikon dari Sumatera Barat pada tahun 1980 sampai 1990, sehingga menjadi tujuan wisatawan. Namun dengan berkembangnya keramba jaring apung, menjadi beban pencemaran air danau akibat sisa pakan ikan.
Keramba ikan di danau Maninjau yang ditargetkan sebanyak 6 ribu. Saat ini jumlahnya sudah 17 ribu lebih keramba apung dampak dari keramba ini tentu merusak lingkungan yang ada di kawasan dasar danau.
ADVERTISEMENT
Menurutnya dari Kementerian KKP sangat memikirkan bagaimana rakyat yang bekerja dan pengelola keramba itu kemudian bisa pindah dari keramba sehingga bisa beralih menjadi pembudidaya ikan di darat.
“Mungkin bisa dicontohkan seperti yang dilakukan di kabupaten Limapuluh Kota, bisa membuat kolam ikan tawar yang cukup bagus dan nilainya juga cukup tinggi, pada kolam tanah dan beton dan bisa dipekerjakan jadi tidak berubah, bukan berati mereka harus jadi nelayan di danau,” ujarnya.
Dengan demikian solusi yang tepat dikatakan Menteri KKP adalah bukan mengurangi, tetapi dibersihkan untuk menjadi suatu ekologi agar menjadi lebih bagus, tentu harus dilakukan sedimentasi penyedotan lumpur sisa pakan yang mengendap disasar danau.
“Tugas saya untuk menetapkan agar kesejahteraan masyarakat kita geser ke darat yang seharusnya tetap membudidayakan ikan untuk meningkatkan ekonominya,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy juga menyebutkan saat ini sudah tiga menteri yang sudah mengunjungi Danau Maninjau saat ini Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Bappenas, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan rombongan dari tim Kemenko Kemaritiman dan investasi .
“Kesimpulan yang didapat saat ini adalah danau maninjau akan diambilkan sedimentasi di sedot, sesuai dengan arahan Pak Luhut agar secepatnya dilakukan mengalokasikan itu pada bulan Agustus sudah bisa dimulai penyedotan selama 54 Minggu pengerjaannya,” ujarnya.