20 Tahun Reformasi, Mahasiswa di Padang Soroti Kasus Novel Baswedan

Konten Media Partner
21 Mei 2018 21:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang - Ratusan Mahasiswa dari sejumlah kampus di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) memeringati 20 tahun reformasi dengan menggelar aksi turun ke jalan. Dalam aksi itu mereka menyoroti kasus penyiraman air keras yang dialami penyidik senior KPK Novel Baswedan.
ADVERTISEMENT
Aksi itu diawali dengan berjalan kaki (longmarch) dari monumen Padang IOARA menuju monumen Merpati Perdamaian, di Pantai Padang, Senin, 21 Mei 2018. Meski sempat diguyur hujan, mahasiswa tetap melakukan aksi dan menyempaikan aspirasi mereka.
Pantauan Langkan.id di lokasi, tampak mahasiswa menutup mata kiri mereka menggunakan perban sebagai bentuk dukungan kepada Novel. Mereka berjalan sambil membawa foto Novel yang ditempel di kertas karton.
Dalam orasinya, peserta aksi juga menyoroti sejumlah persoalan tentang hukum dan kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
"21 Mei tepat 20 tahun sudah reformasi, dan Indonesia sedang tidak baik-baik saja kawan. Saat ini sama dengan 20 tahun silam, beras kita impor padahal negara kita kaya akan pertanian," kata salah seorang orator, Teguh, dalam aksi tersebut.
ADVERTISEMENT
Dia juga menyinggung kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto. Selain itu, masalah pelanggan HAM yang belum tuntas juga jadi catatan bagi mahasiswa.
"Tercatat beberapa hal yang menjadi permasalahan seperti kasus korupsi e-KTP yang saat ini belum jelas bagaimana kelanjutannya. Begitupun dengan pengungkapan dan usut tuntas kasus kematian aktivis HAM, Munir. Hingga saat ini, belum jelas juga siapa dalang di balik kejadian ini," imbuhnya. (Irwanda)