PHRI Sumbar Soal Batalnya Somasi: Andre Harus Pulihkan Nama Baik Kami

Konten Media Partner
7 Februari 2020 13:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kuitansi kamar hotel yang beredar atas nama Andre Rosiade (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kuitansi kamar hotel yang beredar atas nama Andre Rosiade (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Andre Rosiade membatalkan rencana somasi Hotel Kyriad Bumiminang, berkaitan dengan beredarnya kuitansi kamar yang menjadi lokasi penggerebekan prostitusi online di Kota Padang, Sumatera Barat atas namanya.
ADVERTISEMENT
Politisi Gerindra ini beralasan pembatalan somasi karena tidak ingin memperpanjang masalah dan dianggap bisa mengganggu industri perhotelan. Dalam kasus prostitusi ini, Andre memilih menunggu proses hukum di kepolisian.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Barat, Maulana Yusran, menanggapi santai soal pembatalan somasi Andre Rosiade. Padahal pihaknya telah menanti langkah itu dan siap membuka secara keseluruhan kasus ini.
"Dia (Andre) mungkin ada pertimbangan kali, kami malah justru silakan disomasi lebih baik. Kami 'kan sebenarnya memilih (kasus) ini dibuka secara terang benderang, apa sih sebenarnya terjadi," kata Maulana kepada langkan.id, Jumat (7/2).
Maulana mengatakan, dalam kasus ini pihaknya sangat dirugikan karena publik telah terlanjur membangun narasi bahwa hotel tempat prostitusi. Meskipun Andre telah mengeluarkan statement bahwa hotel tidak terlibat dalam kasus ini.
ADVERTISEMENT
"Mana bisa ngomong gitu saja. Andre harus berpikir memulihkan nama baik kami semua di sini yang sudah terlanjur masyarakat terbangun narasi dan persepsi hotel yang menjadi masalah," ujarnya.
"Dia menyebutkan (hotel tidak terlibat prostitusi) orang jadi ketawa mendengar. Dari mana dia tahu, setelah kami dihabisi semua gara-gara ini," sambung Maulana.
Menurutnya, langkah Andre dalam mengungkapkan kasus prostitusi di Kota Padang tidak bisa seperti apa yang dilakukannya. Apalagi menyebarkan video penggerebekan di media sosial dengan statement yang menyakitkan.
"Statement-nya terlalu dalam yang dipublikasikan di media sosial (video) beliau, disampaikan di mana-mana itu tentang pencitraan beliau sangat menyakiti sekali. Sudah tersebar semua, ini imej dan nama baik kami," kata dia.
ADVERTISEMENT
Pekerjaan rumah Andre sekarang harus mengembalikan nama baik hotel yang menjadi lokasi penggrebekan. "Ini harus dipikirkan, bukan masalah apa-apa, pikirkan itu. Jangan cuman bisa menyebar ini aja (statement hotel tidak terlibat)," tegas Maulana.
Sebelumnya, langkah somasi diambil Andre kerena beredarnya kuitansi pemesanan kamar hotel atas nama Andre Rosiade/Bimo. Kuitansi itu tertanggal kedatangan (check in) 26 Januari 2020, pukul 14.00 WIB dan tanggal kepulangan (check out), 27 Januari 2020, pukul 12.00 WIB.
"Saya pastikan tidak akan somasi hotel, karena tidak ingin merusak situasi dan memperpanjang masalah hotel ini," ujar Andre.
Ia telah membantah dirinya pernah mendatangi resepsionis hotel. Apalagi, memberikan Kartu Tanpa Penduduk (KTP) miliknya sebagai syarat pemesanan kamar hotel.
ADVERTISEMENT
"Jadi ingin saya sampaikan, Andre Rosiade tidak pernah datang ke resepsionis. Tidak pernah memberikan KTP ke resepsionis," ungkapnya.
Andre menegaskan, terungkapnya prostitusi online ini juga tidak ada sama sekali keterlibatan dari pihak hotel. Begitupun antara pekerja seks komersial dan muncikari tidak ada kaitannya dengan pihak hotel.
"Hotel tidak terlibat sama sekali dalam kasus prostitusi online. Kenapa saya ingin berikan penegasan, saya tidak ingin industri perhotelan di Kota Padang maupun Sumbar hancur gara-gara isu prostitusi online," tuturnya.