Polda Sumbar Turunkan Tim Penjinak Bom Antisipasi Serangan ke Gereja

Konten Media Partner
29 Maret 2021 18:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Jibom Polda Sumatera Barat saat melakukan pengawasan di salah satu Gereja di Kota Padang, Senin 29 Maret 2021. Foto: ist
zoom-in-whitePerbesar
Tim Jibom Polda Sumatera Barat saat melakukan pengawasan di salah satu Gereja di Kota Padang, Senin 29 Maret 2021. Foto: ist
ADVERTISEMENT
Pasca kejadian ledakan bom di Gereja di Makassar Minggu 28 Maret 2021 kemarin, Polda Sumatera Barat meningkatkan pengawasan di sejumlah gereja sebagai upaya antisipasi kejadian serupa tidak terjadi di Padang.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan mengatakan untuk melakukan pengawasan itu, telah diturunkannya tim penjinak bom (Jibom) dari Korps Brimob Polda Sumatera Barat.
"Jadi Tim Jibom mendatangi sejumlah gereja yang ada di Kota Padang. Hal ini sebagai antisipasi dan pengetatan penjagaan pasca insiden ledakan bom di Makassar," katanya, Senin 29 Maret 2021.
Sejumlah personel Brimob lengkap senjata laras panjang. Mereka menjumpai pengurus gereja dan melakukan pengecekan untuk memberikan rasa aman.
Menurut Satake Bayu antisipasi pengaman itu tidak hanya di Padang, tapi juga dilakukan ke seluruh gereja yang ada di Sumatera Barat.
“Ini juga bagian dari antisipasi menjelang perayaan Paskah yang akan dilaksanakan pada 2 April 2021,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Pengurus Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat “EFRATA” Padang, Jovan mengatakan, pihaknya menyambut baik bentuk antisipasi pengamanan dari pihak kepolisian tersebut.
“Kami mendukung apa yang disampaikan oleh Kapolri, juga Kapolda Sumatera Barat dan pihak keamanan yang memberikan kenyamanan kepada kami dalam beribadah,” sebutnya.
Jovan menyebutkan, ia juga sudah mendapat imbauan dari pusat untuk berjaga. “Kendati demikian, itu kerukunan umat beragama tercederai gara-gara (kejadian) itu. Kami tetap berpandangan bahwa Sumbar masih kondusif,” ujarnya.
Selain di gereja, penjagaan juga dilakukan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).