Polisi Duga Ada Keterlibatan Tenaga Kesehatan Soal Kasus Aborsi di Padang

Konten Media Partner
15 Februari 2021 16:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat aborsi. Foto: ist
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat aborsi. Foto: ist
ADVERTISEMENT
Kasus praktik aborsi yang dilakukan oleh salah satu apotek di Kota Padang, Sumatera Barat, diduga ada keterlibatan tenaga kesehatan.
ADVERTISEMENT
Kapolresta Padang, Kombes Pol Imran Amir mengatakan, saat ini pihak kepolisian tengah menyelidiki terkait dugaan keterlibatan tenaga kesehatan tersebut.
"Hal itu kita dapatkan dari keterangan pemilik apotek yang memberikan petunjuk dan langkah bagaimana cara menggugurkan kandungan. Hal itu jelas butuh pengetahuan dari seorang yang paham dengan soal kandungan," katanya, Senin 15 Februari 2021.
Dikatakannya pemilik apotek sangat memahami tentang bagaimana dan tata cara aborsi. Sehingga kuat dugaan adanya keterlibatan tenaga kesehatan di balik kasus ini.
Imran menyebutkan pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makan untuk melakukan penyegelan terhadap apotek. Begitupun menggali adanya indikasi keterlibatan apotek lainnya yang ikut menjual obat untuk aborsi.
“Kami akan berkoordinasi dengan BBPOM untuk melakukan penyegelan apotek itu,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, kasus ini terungkap di Apotek Indah Farma di Jalan Ksatria, Kelurahan Ganting Parak Gadang, Kota Padang. Pemilik apotek yang merupakan pasangan suami istri berinisial I (50) dan S (50) ditetapkan tersangka.
Selain itu, empat tersangka lainnya yang merupakan pasangan remaja berstatus mahasiswa juga ikut diamankan.
Pasangan remaja berinisial AHS (20), ND (20), FS (20) dan AS (25) diamankan di kosannya lantaran diketahui baru saja mengkonsumsi obat-obatan untuk melakukan tindakan aborsi.