news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Quick Count Pemilu 2019: Jokowi-Ma'ruf Kalah Telak di Sumatera Barat

Konten Media Partner
18 April 2019 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi surat suara pemilu 2019. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi surat suara pemilu 2019. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang- Beberapa hasil perolehan hitungan cepat (quick count) sejumlah lembaga survei menyebut, pasangan capres Jokowi-Ma'ruf kalah telak di Sumatera Barat. Paslon 01 ini hanya mendapatkan 16-20 persen suara.
ADVERTISEMENT
Malah, hasil hitung cepat CSIS & Cyrus menunjukkan Jokowi-Ma'ruf di Sumatera Barat, hanya mendapatkan 15,56 persen, dari 99,99 persen suara sample yang masuk. Sedangkan paslon 02 Prabowo-Sandi mengumpulkan 84,44 persen.
Angka ini turun dibanding Pilpres 2014. Jokowi yang saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla mendapatkan 23,1 persen, Sedangkan Prabowo-Hatta 76,9 persen.
Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Barat, menghargai hasil hitungan cepat yang dilakukan beberapa lembaga survei. Namun TKD tetap menunggu keputusan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kami apresiasi lembaga survei secara keilmuan dan metode yang mereka pakai," ujar Sekretaris TKD Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Barat, Febby Datuak Bangso, dihubungi langkan.id, Kamis (18/4).
Febby mengatakan, salah satu faktor kekalahan di Sumbar adalah, fitnah dan hoaks terhadap Jokowi. Hoaks dan fitnah itu sudah terjadi sebelum Pilpres 2014.
ADVERTISEMENT
"Gerakannya masif dan itu sudah dicerna," ujarnya.
Namun, ia meyakini Sumatera Barat akan tetap menjadi perhatian khusus Jokowi, di periode kedua nanti.
Buktinya, kata dia, meskipun kalah telak pada Pilpres 2014, Jokowi sudah 6 kali berkunjung ke Sumatera Barat, sepanjang 4,5 tahun terakhir. Banyak pembangunan yang dilakukan pemerintahan Jokowi-JK di Sumatera Barat.
"Pak Jokowi itu adalah tokoh bangsa, pemimpin bangsa dan rakyat Indonesia. Pilpres sudah selesai, artinya kembali kepada persatuan, perbedaan dalam demokrasi sah-sah saja," ujarnya. (Irwanda)