Soal Usulan Nama Provinsi Sumbar Diganti Minangkabau, Ini Kata Irwan Prayitno

Konten Media Partner
24 September 2020 19:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat (Foto: Humas Pemprov Sumbar)
zoom-in-whitePerbesar
Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat (Foto: Humas Pemprov Sumbar)
ADVERTISEMENT
Gubernur Sumatera Barat, Irwan prayitno ikut merespon usulan dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI agar nama Sumatera Barat diganti dengan Minangkabau, karena dinilai lebih cocok.
ADVERTISEMENT
Irwan mengaku mendukung wacana tersebut, jika memang masyarakat juga menginginkannya. Namun, ia menyebut tidak ingin ikut berpolemik terkait penggantian nama itu.
"Yang jelas, saya tidak ikut berpolemik, karena pemerintah ditugaskan untuk bekerja, bukan berpolemik. Jika memang masyarakat menginginkan, silahkan," ujarnya di Padang, Kamis (24/9).
Terkait adanya ide untuk mengganti nama Sumatera Barat menjadi Minangkabau dari masyarakat, Irwan mengapresiasi hal itu.
Istano Basa Pagaruyuang di Kabupaten Tanah Datar (Foto: Zulfikar/Langkan.id)
"Kalau sepakat (diganti) saya dukung, kalau tak seapakat saya dulung juga. Biarkan masyarakat Minang atau Sumbar yang mengomentari. Jika ada peluang, silahkan diproses, kita sebagai pemerintah mendukung saja," katanya.
Diketahui sebelumnya, Politikus berdarah Minang, Fadli Zon, mengungkapkan keinginannya mengubah nama Provinsi Sumatera Barat perlu menjadi Provinsi Minangkabau. Usulan ini mecuat usai polemik Sumatera Barat yang dianggap Puan Maharani tidak pro Pancasila.
ADVERTISEMENT
"Beberapa minggu lalu Provinsi Sumatera Barat menjadi topik hangat setelah muncul kesan diragukan dukungannya pada Negara Pancasila. Perdebatan itu menimbulkan polemik. Saya mengusulkan agar Provinsi Sumatera Barat diganti nama saja menjadi Provinsi Minangkabau," kata Fadli lewat akun Twitter pribadinya, Kamis (24/9).
Wakil Ketua Umum Gerindra itu menjelaskan, wacana mengubah Sumatera Barat menjadi Minangkabau sebetulnya sudah muncul sejak tahun 1970-an. Namun karena polemik beberapa waktu lalu, wacana ini menurutnya kembali relevan.
Suasana di Taman Jam Gadang Kota Bukittinggi saat malam hari (Foto: Zulfikar/Langkan.id)
"Meskipun lahir di tanah Jawa, sebagai keturunan Minang saya setuju usulan penggantian nama tersebut. Nama 'Minangkabau' memang jauh lebih tepat dipakai jika ditinjau dari sisi sejarah dan kebudayaan. Apalagi secara demografis, 88,35 persen masyarakat yang hidup di Sumatera Barat memang berasal dari etnis Minangkabau," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Fadli mengaku, usulan tersebut bukan didorong sentimen etnisitas yang dangkal. Namun ada sejumlah alasan utama mengapa Minangkabau pantas digunakan untuk menggantikan nama Sumatera Barat.