Sumatera Barat Bakal Ekspor 10.000 Ton Manggis ke China

Konten Media Partner
23 Agustus 2018 13:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang- Sumatera Barat melalui eksportir asal Kabupaten Limapuluh Kota PT Bumi Alam Sumatera, akan ekspor 10.000 ton manggis ke China.
ADVERTISEMENT
Bumi Alam Sumatera ini merupakan 1 dari 10 perusahaan ekspor manggis yang direkomendasikan Kementerian Pertanian ke China.
Perusahaan yang beralamat di Jorong Sawah Laweh Nagari Tingka Kecamatan Situjuah Limo Nagari Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat ini, dianggap memiliki packaging house yang layak.
Manggis yang akan diekspor berasal dari 17 kabupaten dan kota di Sumatera Barat.
“Ekspor ini (ke China) merupakan vitamin bagi masyarakat petani. Dari hulu ke hilir, bukan ekspor semata,” ujar Direktur Kerjasama Antar Lembaga PT Bumi Alam Sumatera, Muhammad Bayu Vesky ketika, Kamis 23 Agustus 2018.
Bayu Vesky mengatakan, ekspor manggis ini mampu mengontrol harga manggis di pasaran. Kran ekspor manggis ke China telah dibuka langsung pemerintahan Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
"Selama ini, kran ekspor ke China itu yang ditutup. Sekarang, ini dibuka. Artinya, nanti manggis Sumatera, manggis di Tanah Air, itu tidak perlu lagi harus ganti label di Malaysia, Thailand maupun Vietnam," ujarnya.
Ia optimistis dengan pengiriman manggis secara langsung ke China, harga manggir di pasaran dapat dikontrol. Apalagi, manggis di Sumatera tercatat terbanyak kedua setelah Pulau Jawa dan disusul Bali.
Selain Bumi Alam, juga ada 9 perusahaan pengekspor manggis lainnya; yakni PT Alamanda Sejati Utama di Bandung, PT Agung Mustika Selaras di Jakarta dan PT Buah Angkasa di Tangerang.
Kemudian, PT Nusantara Segar Global di Tasikmalaya, PT Radja Manggis Sejati di Tabanan, Bali, PT Mahkota Manggis Sehati di Bogor, PT Langit Biru Sukses di Bekasi dan PT Bintang Kiat Kemuliaan di Purwakarta.
ADVERTISEMENT
“Untuk di Guangzhou, permintaannya 500 kontainer, atau setara 10.000 ton. Di Beijing, juga ada permintaan 500 kontainer. Sama sama periodik 2018 hingga 2019. Khusus yang terakhir (permintaan pengusaha Beijing,-red), belum kami balas ," sebut Bayu Vesky.