Tahun Baru Imlek, Hilangnya Tradisi Lempar Batu ke Laut

Konten Media Partner
5 Februari 2019 12:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Imlek di Klenteng See Hin Kiong di kawasan Pondok, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat.  (Irwanda/Langkan.id)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Imlek di Klenteng See Hin Kiong di kawasan Pondok, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat. (Irwanda/Langkan.id)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Langkan.id, Padang- Ada salah satu tradisi etnis Tionghoa yang hilang dalam perayaan tahun baru Imlek. Tradisi itu dikenal dengan lempar batu ke laut, yang memiliki makna mencari jodoh. Begitu juga bagi etnis Tionghoa di Sumatera Barat, yang jumlahnya mencapai 30 ribu jiwa itu. Tradisi lempar batu ke laut hampir tidak terlihat pada setiap Imlek sejak 10 tahun terakhir. "Alasannya, beda generasi beda pula pemahamannya dan hingga akhirnya tradisi itu mulai ditinggalkan. Padahal makna dari tradisi lempar batu ke laut itu, untuk mengharapkan jodoh. Jadi buat para jomblo, bagus juga untuk melakukan tradisi itu," kata tokoh masyarakat Tionghoa di Padang, Hendri Alizar, Selasa 5 Februari 2019. Hendri mengatakan tradisi lempar batu ke laut itu diyakini Tionghoa, untuk mencari jodoh. Apabila ada seorang pria melempar batu ke laut itu, bertemu dengan batu yang dilempar seorang wanita, maka kelak antara dua orang tersebut akan berjodoh. "Jadi batu siapa yang bertemu dengan batu siapa tentu tidak bisa diketahui, karena berada di dalam air. Intinya terpulang ke Tuhan juga, tapi setidaknya ada doa yang ucapkan sebelum batu nya di lempar ke laut," ujarnya. Doa yang dimaksud, kat dia, seputar hal yang diharapkan disaat hendak melempar batu itu ke laut. Bahkan ada yang berdoa melempar kesialan ke laut, maka doa yang disampaikan berbebda pula. Nah, tradisi ini tidak terlihat lagi pada momen Imlek. Menurutnya, pada perayaan Imlek memang banyak tradisi yang bisa dilakukan etnis Tionghoa. Namun ada beberapa tradisi yang tidak lagi dilakukan. "Saya tidak tahu apakah ada anak muda mudi yang diam-diam melakukan tradisi lempar batu. Tapi yang jelas, yang dilakukan secara bersama dan terang-terangan itu tidak lagi terlihat. Setidaknya 10 tahun sudah hilangya tradisi lempar batu ke laut," jelasya. (M Hendra)
ADVERTISEMENT