Taksi Online Ringsek Ditabrak Kereta Api di Padang, Satu Tewas

Konten Media Partner
15 November 2020 20:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan taksi online armada Maxim ringsek ditabrak kereta api Sibinuang di Padang. Foto: ist
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan taksi online armada Maxim ringsek ditabrak kereta api Sibinuang di Padang. Foto: ist
ADVERTISEMENT
Kecelakaan di perlintasan kereta api di kawasan Gunung Pangilun, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat mengakibat satu orang tewas, setelah kendaraan taksi online armada Maxim ringsek ditabrak kereta api Sibinuang.
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut sekitar pukul 17.00 WIB sore tadi Minggu 15 November 2020. Selain menewaskan satu orang yakni sopir taksi online, peristiwa tersebut juga membuat salah seorang warga setempat bernama Ombek terluka akibat terjatuh menghindari kendaraan yang terlibat kecelakaan tersebut.
"Saya terjatuh ketika hendak menghindari mobil yang ditabrak kereta api itu. Kini kaki saya alami luka-luka," kata dia, Minggu 15 November 2020.
Dia menjelaskan awalnya kendaraan taksi online armada Maxim nomor polisi BA 1552 CP itu datang dari arah Jalan Khatib Sulaiman dan ketika itu hendak menyeberangi rel. Naasnya, ketika taksi online itu hendak melintasi rel, datanglah arah kereta api dari arah Simpang Haru.
"Waktu warga banyak di lokasi, bahkan sudah kami sudah teriaki agar pengemudi mobil menghindar, tapi akhirnya kecelakaan itu tidak terhindarkan," ungka Ombek.
ADVERTISEMENT
Sementara secara terpisah, menanggapi kecelakaan itu, Kepala Humas PT KAI Divisi Regional II Sumatera Barat, Ujang Rusen Permana membenarkan adanya peristiwa tertabraknya KA Sibinuang relasi Padang - Naras.
Rusen menyampaikan bahwa akibat kejadian tersebut, perjalanan kereta terganggu dan mengalami keterlambatan sekitar 16 menit.
Terkait dengan kejadian kecelakaan di perlintasan liar, Rusen kembali mengingatkan agar masyarakat senantiasa berhati-hati saat akan melewati perlintasan kereta api.
"Kami imbau agar masyarakat selalu waspada dan berhati-hati saat akan melintas perlintasan kereta api dan berhenti sejenak untuk memastikan bahwa tidak ada kereta api yang melintas," ungkap Rusen melalui keterangan tertulisnya.
Menurut Rusen, keselamatan di perlintasan sebidang merupakan tanggung jawab bersama. Pemerintah, operator, dan pengguna jalan memiliki peran masing-masing yang sama pentingnya.
ADVERTISEMENT
Adapun Divre II, saat ini terus melaksanakan penutupan perlintasan liar untuk keselamatan bersama.
Rusen menjelaskan ada sekitar 400 lebih perlintasan liar di wilayah Divre II dan untuk tahun 2020, sampai awal November sudah ditutup sebanyak 26 perlintasan liar dan akan terus berlanjut dengan terus berkoordinasi dengan pemerintahan setempat.
"Kami targetkan pada tahun ini bisa ditutup sekitar 51 perlintasan liar demi keselamatan perjalanan kereta api dan keselamatan pengendara di jalan," terang Rusen.
Dengan banyaknya kejadian kecelakaan di perlintasan liar, Rusen mengingatkan agar masyarakat tidak sembarangan membuka jalan yang melewati jalur kereta. Hal tersebut sangat membahayakan keselamatan bersama. (Ahmad)