Tokoh Adat dan Agama di Sumbar Tolak Gerakan People Power

Konten Media Partner
18 Mei 2019 23:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi aksi massa. (Dok Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aksi massa. (Dok Kumparan)
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang- Sejumlah tokoh masyarakat di Sumatera Barat ikut menyuarakan penolakan terhadap aksi people power, yang diserukan sejumlah pihak yang tidak puas dengan hasil Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Penolakan itu datang dari Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat. Ketua LKAAM Sumatera Barat M Sayuti Datuak Rajo Panghulu mengatakan, gerakan people power merupakan inkonstitusional.
"Negara kita ini negara hukum. Negara hukum itu mempunyai suatu aturan yang telah diatur dalam ketatanegaraan. Jadi pemilu diatur oleh negara sehingga apabila ada pihak-pihak yang kurang menerima hasil keputusan atau hasil dari pemilu kemarin ada ruang oleh negara kita," ujar Sayuti, Sabtu (18/5).
Ia mengatakan, jika tidak puas dengan hasil pemilu bisa melaporkan ke Bawaslu. Bisa juga menggugat ke Mahkamah Konstitusi.
"Jadi people power itu melanggar hukum," ujarnya.
Sayuti menilai, gerakan people power itu bisa mencederai negara ini. Akan terjadi gesekan sesama anak bangsa.
ADVERTISEMENT
Sayuti mengimbau para tokoh yang menyerukan people power untuk bersikap seperti negarawan. Sehingga bisa menjadi contoh bagi rakyat.
"Saya meminta seluruh rakyat Indonesia khususnya kepada anak kemenakan dan niniak mamak di Sumatera Barat tidak perlu mengikuti apa yang diajak oleh pencetus people power itu. Mari kita ikuti dan pantau saja proses demi proses dan tahap deki tahap di KPU. KPU adalah lembaga negara, kenapa kita memberikan tekanan," katanya.
Ketua Gebu Minang Boy Lestari Datuak Palindih juga meminta masyarakat untuk dapat menahan diri, hati dan pikiran dalam menerima keputusan hasil Pemilu 2019. Jangan sampai ada gejolak-gejolak yang menimbulkan perpecahan, apalagi adanya people power.
"Mari kita tingkatkan ukhuwah Islamiah kita dan ukhuwah bernegara, dan ukhuwah antar manusia. Jangan gara-gara pemilihan presiden ukhuwah Islamiah kita hancur. Kita tidak ingin seperti itu," kata Boy Lestari yang juga merupakan Ketua DPP Majelis Zikir Babussalam Indonesia itu.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Kepolisian Daerah Sumatera Barat Kombes Syamsi mengatakan, belum ada pergerakan massa dari Sumatera Barat untuk mengikuti people power.
"Belum ada pergerakan massa dari Sumatera Barat untuk ikut dalam aksi people power," ujarnya. (Irwanda)