Tokoh Pers Sumbar Hasril Chaniago Sebut Megawati Salah Tanggap Memandang Sumbar

Konten Media Partner
12 Januari 2022 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tokoh Pers Sumatera Barat Hasril Chaniago. Foto: dok Hasril
zoom-in-whitePerbesar
Tokoh Pers Sumatera Barat Hasril Chaniago. Foto: dok Hasril
ADVERTISEMENT
Tokoh Pers Sumatera Barat, Hasril Chaniago, ikut berkomentar terkait pidato Megawati pada HUT PDI Perjuangan ke-49, Senin 10 Januari 2022.
ADVERTISEMENT
Hasril menyebut bahwa pemahaman Megawati tentang Minangkabau dipertanyakan jika mengatakan masyarakat Sumbar kurang ber mufakat dan musyawarah.
"Salah satu dipersoalkan buk Mega itu kan, ada masalah ninik mamak. Hal ini perlu kita perjelas lagi bahwa kedudukan ninik mamak itu hanyalah sampai di kaumnya saja, tidak berlaku di provinsi," jelas Hasril, Rabu 12 Januari 2022.
Hasril mengatakan, bahwa menyangkut mufakat dan musyawarah tersebut telah sama-sama dirasakan masyarakat Sumbar di nagarinya masing-masing. Dalam hal ini, ia menilai bahwa tradisi itu masih tetap dijaga dengan baik.
"Walaupun ada yang tidak sesuai, itu kembali kepada pribadi ninik mamak itu lagi, karena dia tidak menjalankan fungsinya di nagari dengan baik, dan tidak bisa kita katakan Sumbar ini salah keseluruhan, itu adalah salah pribadi," ucap Hasril.
ADVERTISEMENT
Walaupun demikian, Hasril mengapresiasi pendapat Megawati tersebut, dan mengajak masyarakat untuk tidak tersulut emosi. "Pandangan buk Mega kepada masyarakat Sumbar ini kita anggap saja sebagai bentuk kepedulian beliau," pungkas Hasril.
Hasril meminta apa yang dirasakan oleh Megawati tersebut tidak habis ketika di pidato saja, hendaknya ada upaya yang dilakukan untuk sama-sama membuat Sumbar ini lebih baik lagi ke depannya.
"Kerisauan buk Mega itu harusnya tidak habis di pidato saja, ini bukan kali pertama beliau berkomentar tentang Sumbar, tapi hingga kini kita bisa sama-sama lihat apa yang bisa beliau lakukan," ucap Hasril.
Hasril juga ikut menyinggung tentang anggapan bahwa yang tidak mendapatkan suara di Sumbar ini akan dibenci, ia menegaskan bahwa itu salah besar. "Di Sumbar, kita sudah terbiasa memilih seseorang itu dari kredibilitas, bukan karena asas suka sama suka atau sebaliknya," jelas Hasril.
ADVERTISEMENT
"Kritik itu hal yang wajar, sejatinya orang Minangkabau tidak akan marah untuk dikritik," tambah Hasril.