Warga Limapuluh Kota Bertahan di Pengungsian Meski Banjir Mulai Surut

Konten Media Partner
11 Desember 2019 15:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara dampak banjir di Nagari Taram, Kecamatan Harau, Kab.Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Selasa (10/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara dampak banjir di Nagari Taram, Kecamatan Harau, Kab.Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Selasa (10/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
ADVERTISEMENT
Ratusan warga hingga saat ini masih bertahan di pengungsian, akibat banjir yang melanda sejumlah daerah di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Rabu (11/12).
ADVERTISEMENT
Diketahui, berdasarkan catatan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, warga yang mengungsi akibat banjir yaitu sebanyak 63 jiwa di Nagari Taram, Kecamatan Harau.
Lalu, di Nagari Buyuang sebanyak delapan jiwa, di Bukit Sikumpua ada 68 jiwa dan di Balai Panjang 48 jiwa.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Limapuluh Kota, Rahmadinol menyebutkan saat ini air sudah mulai surut dan warga juga sudah mulai berangsur membersihkan rumah mereka yang terdampak banjir, meskipun masih ada beberapa warga yang bertahan di pengungsian.
“Genangan air memang sudah surut, namun kami tetap siaga, karena hujan masih turun. Ya, ada beberapa warga yang pulang untuk membersihkan rumahnya masing-masing,” ujarnya saat dihubungi Langkan.id via telepon, Rabu (11/12).
ADVERTISEMENT
Dikatakannya, hingga saat ini, BPBD belum mendata jumlah warga yang sudah kembali ke rumah dan yang masih bertahan di pengungsian.
Dia mengaku akan terus berupaya melakukan pendataan dan mendirikan tenda untuk pengungsi.
“Untuk di nagari Taram sudah didirikan tenda pengungsian. Kami telah rapat dan menetapkan masa tanggap darurat mulai dari tanggal 10 hingga 16 Desember mendatang,” katanya.