Warga Solsel Kuburkan Jenazah COVID-19 Tanpa APD, Ini Penjelasan Pjs Bupati

Konten Media Partner
12 November 2020 17:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas pemakanan Solok Selatan saat menghantarkan jenazah ke pemakaman sebelum jenazah itu dikuburkan langsung oleh warga Sungai Padi Utara, Nagari Lubuk Gadang, pada Rabu 11 November 2020 kemarin. Foto: ist
zoom-in-whitePerbesar
Petugas pemakanan Solok Selatan saat menghantarkan jenazah ke pemakaman sebelum jenazah itu dikuburkan langsung oleh warga Sungai Padi Utara, Nagari Lubuk Gadang, pada Rabu 11 November 2020 kemarin. Foto: ist
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, berikan penjelasan terkait adanya pemberitaan yang menyebutkan ada warga yang menguburkan jenazah pasien Covid-19 tanpa dilengkapi alat pelindung diri (APD) di Sungai Padi Utara, Nagari Lubuk Gadang, pada Rabu 11 November 2020 kemarin,
ADVERTISEMENT
Pjs Bupati Solok Selatan Jasman Rizal menyampaikan bahwa persoalan di lapangan adalah masalah miss komunikasi. Sebetulnya semua prosedur sudah di lakukan, mulai dari pengantaran jenazah dari Solok hingga sesampainya di Padang Aro.
"Atas nama pemerintah daerah tentu kita menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya salah seorang warga di Rumah Sakit M. Natsir Solok dan dibawa pulang ke Solok Selatan dan dikuburkan kemarin sore itu," kata Jasman dalam keterangan resminya, Kamis 12 November 2020.
Jasman menjelaskan sebenarnya dalam kondisi di lapangan pihak keluarga menginginkan mereka yang melakukan penguburan, karena menganggap tanggung jawab mereka dunia akhirat, sehingga ingin menyelenggarakan pemakaman sendiri.
Tapi akhirnya warga pun melakukan pemakaman sendiri, tapi malah tidak dilengkapi dengan APD yang lengkap, karena jenazah adalah pasien Covid-19.
ADVERTISEMENT
"Untuk penguburan sendiri tersebut tentu sudah kita larang karena berisiko. Tetapi karena didesak akhirnya kita persilakan untuk menyelenggarakan penguburan," sebut dia.
Namun ketika petugas mempersilakan kepada pihak keluarga, petugas pun telah memberikan APD lengkap dan disaat dilakukan pemakaman petugas pun masih ada di lapangan.
Akan tetapi nyatanya, ada warga yang tidak bersedia memakai APD tersebut, dan tetap melakukan pemakaman jenazah seperti biasanya atau tanpa APD.
"Perlu kita jelaskan bahwa, petugas terkait telah berada di lapangan ketika itu. Ada pihak kepolisian, BPBD, dinas kesehatan, dan satgas lainnya. Dokumentasi yang kita miliki ada terkait itu," tegasnya.
Untuk itu, dengan adanya klarifikasi resmi dari Pemkab Solok Selatan itu, Jasman berharap masyarakat menjadi tenang.
ADVERTISEMENT
"Dan sekali lagi kita tegaskan, pihak Satgas dari berbagai unsur tersebut bertanggungjawab dalam penulusuran jenazah Covid, dan tidak ada penelantaran sebagaimana diberitakan salah satu media online," sebut dia.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Novirman didampingi Kasi Surveilance Mega Christina menambahkan bahwa sebanyak 7 orang petugas yang berasal dari dari Dinas Kesehatan (5 orang) dan Puskesmas Lubuk Gadang (2 orang) saat itu telah berada di lapangan.
Tugas yang mereka lakukan adalah memastikan bagaimana proses pemakaman dapat berjalan sesuai dengan protokol kesehatan, termasuk menyediakan APD bagi penyelenggaraan jenazah.
Dan tim kesehatan tersebut pulang ke rumah setelah memastikan jenazah telah terkubur, dan petugas dari RS. M.Natsir telah kembali ke Solok. (Ahmad)