Komik: Tentang Guru yang Tampar 9 Murid SMK Kesatrian Purwokerto

Lapak Komik
Semua komik ada di sini .
Konten dari Pengguna
24 April 2018 1:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lapak Komik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Komik: Tentang Guru yang Tampar 9 Murid SMK Kesatrian Purwokerto
zoom-in-whitePerbesar
Komik: Tentang Guru yang Tampar 9 Murid SMK Kesatrian Purwokerto (1)
zoom-in-whitePerbesar
Komik: Tentang Guru yang Tampar 9 Murid SMK Kesatrian Purwokerto (2)
zoom-in-whitePerbesar
Komik: Tentang Guru yang Tampar 9 Murid SMK Kesatrian Purwokerto (3)
zoom-in-whitePerbesar
Komik: Tentang Guru yang Tampar 9 Murid SMK Kesatrian Purwokerto (4)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Telah Beredar video yang berisikan seorang guru menampar sejumlah murid, sebagai bentuk hukuman fisik dikarenakan terlambat masuk kelas.
ADVERTISEMENT
Tak jelas mengapa ia merekam dirinya ketika melakukan hal tersebut. 9 orang siswa ditampar oleh sang guru tersebut dengan kencang didepan sekelas murid lainnya. 2 orang siswa menderita sakit pada telinga, yang menyebabkan telinganya berdengung, dan sisanya menderita memar dan nyeri pada rahang ketika membuka mulut.
Pihak siswa dan sekolah tidak melaporkan sang guru, namun video tersebut viral dan menyedot banyak perhatian. Kini, polisi sudah menetapkan guru itu sebagai tersangka.
"Untuk saat ini sudah bisa ditingkatkan status sebagai tersangka," ujar Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun saat jumpa pers di kantornya, pada Jumat, 20 April 2018.
Bambang menjelaskan bahwa guru tersebut yang bernama Lukman Septiadi, dikenakan pasal 80 ayat 1 UU No 35 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-undang Nomo 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
ADVERTISEMENT
Lukman Septiadi (27), guru tidak tetap SMK Kesatrian Purwokerto, juga menjadi gambaran bagaimana kekerasan dalam pendidikan dapat memutar peran dari korban menjadi pelaku. Perbuatannya menampar 9 orang siswa pada Kamis, 19 April 2018, sedikit banyak terpengaruh dari masa lalunya.
Lukman sempat membuat video klarifikasi atas perlakuan nya terhadap murid-muridnya tersebut. Dalam video klarifikasi, Lukman pun mengakui bahwa dirinya pernah mendapatkan kekerasan serupa. Dia pun jera atas kenakalannya saat itu setelah mendapat hukuman fisik.
"Saya pun dulu merasakan. Tapi saya pahami, rasa sakit yang barusan saya berikan digunakan sebagai pengingat karena kalian sudah keterlaluan," katanya dalam video klarifikasinya tersebut.