Persija Kalahkan Kutukan Piala Presiden

Lapak Komik
Semua komik ada di sini .
Konten dari Pengguna
9 Desember 2018 22:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lapak Komik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi tim-tim lain, gelar juara Piala Presiden menjadi beban alih-alih modal ketika mengarungi kompetisi resmi. Tidak demikian dengan Persija Jakarta. Persija keluar sebagai kampiun Piala Presiden 2018. Dalam partai final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Februari 2018, pasukan Stefano Cugurra alias Teco menang 3-0 atas Bali United. Seiring kesuksesan tersebut, malah berseliweran nada-nada pesimistis bahwa Persija tak akan mampu melanjutkan kesuksesan di Liga 1. Simpulan tersebut berbekal catatan dua klub yang sebelumnya menjadi juara, Persib Bandung dan Arema FC. Pada gelaran pertama, Persib mampu menjadi juara seusai mengalahkan Sriwijaya FC di partai final. Akan tetapi, predikat juara turnamen pramusim tak lantas memuluskan langkah ‘Maung Bandung’ ketika berlaga di kompetisi Indonesia Soccer Championship. Tim yang diasuh Djadjang Nurdjaman saat itu hanya finis di peringkat kelima dengan torehan 55 angka dari 15 kemenangan, 11 imbang, dan 9 kali kalah.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan Arema FC. Setelah berhasil menjadi juara Piala Presiden 2017 dengan torehan 18 gol, klub kesayangan Aremania ini tak mampu berbicara banyak di Liga 1 2017. ‘Singo Edan’ bertengger di posisi kesembilan klasemen akhir. Anggapan tersebut tampaknya benar melihat kiprah Persija pada paruh pertama. Ismed Sofyan dan kolega tampil inkonsisten. Berkali-kali mereka keluar zona lima besar klasemen. Penampilan Persija mulai membaik di paruh kedua kompetisi Liga 1 atau setelah mereka tersingkir dari AFC Cup. Mereka merebut 11 kemenangan dan 4 imbang (total 37 poin) pada paruh kedua. Paling apik lima laga kandang terakhir ketika Persija sudah kembali mentas di SUGBK. Mereka meraup 4 kemenangan dan 1 imbang.Di tengah rangkaian catatan positif Persija, para rival justru menunjukkan performa anjlok. Persib Bandung, misalnya, malah menelan berbagai kekalahan karena hujan skors terhadap para pemain kunci. Padahal, 'Maung Bandung' adalah juara paruh musim. Begitu pula PSM Makassar. Di momen krusial seperti laga kontra Bhayangkara FC pada pekan ke-33, mereka gagal menang. Puncak klasemen pun berpindah ke tangan Persija. Hingga akhirnya, Persija mengalahkan Mitra Kukar pada laga pekan terakhir, Minggu (9/12), sekaligus mengamankan gelar juara Liga 1 2018. Patahlah kutukan Piala Presiden dan Persija membuktikan bahwa hal itu hanyalah mitos, seperti yang dituturkan kapten Ismed Sofyan beberapa bulan lalu. "Saya rasa itu sugesti. Sepanjang Persija melakukan persiapan yang bagus, saya rasa tidak ada yang tidak mungkin. Jadi kalau hanya berpatokan pada sugesti itu menjadi tidak adil," tutur Ismed.. Simpulan tersebut berbekal catatan dua klub yang sebelumnya menjadi juara, Persib Bandung dan Arema FC. Pada gelaran pertama, Persib mampu menjadi juara seusai mengalahkan Sriwijaya FC di partai final. Akan tetapi, predikat juara turnamen pramusim tak lantas memuluskan langkah ‘Maung Bandung’ ketika berlaga di kompetisi Indonesia Soccer Championship. Tim yang diasuh Djadjang Nurdjaman saat itu hanya finis di peringkat kelima dengan torehan 55 angka dari 15 kemenangan, 11 imbang, dan 9 kali kalah. Begitu juga dengan Arema FC. Setelah berhasil menjadi juara Piala Presiden 2017 dengan torehan 18 gol, klub kesayangan Aremania ini tak mampu berbicara banyak di Liga 1 2017. ‘Singo Edan’ bertengger di posisi kesembilan klasemen akhir. Anggapan tersebut tampaknya benar melihat kiprah Persija pada paruh pertama. Ismed Sofyan dan kolega tampil inkonsisten. Berkali-kali mereka keluar zona lima besar klasemen. Penampilan Persija mulai membaik di paruh kedua kompetisi Liga 1 atau setelah mereka tersingkir dari AFC Cup. Mereka merebut 11 kemenangan dan 4 imbang (total 37 poin) pada paruh kedua. Paling apik lima laga kandang terakhir ketika Persija sudah kembali mentas di SUGBK. Mereka meraup 4 kemenangan dan 1 imbang. Di tengah rangkaian catatan positif Persija, para rival justru menunjukkan performa anjlok. Persib Bandung, misalnya, malah menelan berbagai kekalahan karena hujan skors terhadap para pemain kunci. Padahal, 'Maung Bandung' adalah juara paruh musim. Begitu pula PSM Makassar. Di momen krusial seperti laga kontra Bhayangkara FC pada pekan ke-33, mereka gagal menang. Puncak klasemen pun berpindah ke tangan Persija. Hingga akhirnya, Persija mengalahkan Mitra Kukar pada laga pekan terakhir, Minggu (9/12), sekaligus mengamankan gelar juara Liga 1 2018. Patahlah kutukan Piala Presiden dan Persija membuktikan bahwa hal itu hanyalah mitos, seperti yang dituturkan kapten Ismed Sofyan beberapa bulan lalu. "Saya rasa itu sugesti. Sepanjang Persija melakukan persiapan yang bagus, saya rasa tidak ada yang tidak mungkin. Jadi kalau hanya berpatokan pada sugesti itu menjadi tidak adil," tutur Ismed. Sumber : Kumparan news
ADVERTISEMENT