Warga Binaan Lapas I Madiun Dapat Kuliah S-1 Beasiswa Penuh Dari Pemkot Madiun

Walikota Madiun Maidi Menyematkan Jaket Almamater Mahasiswa S1 Agribisnis Warga Binaan Lapas I Madiun Rabu (18/10/2023) Foto : Humas lapas I Madiun

Madiun-Lembaga Pemasyarakata (Lapas) Kelas I Madiun kembali menunjukkan kualitasnya, terbaru Lapas Kelas I Madiun telah meresmikan perkuliahan S1 bagi 20 warga binaan Lapas I Madiun untuk mengikuti perkuliahan S1 agribisnis di Universitas Terbuka Surabaya.

Kemarin Rabu (18/10) Walikota Madiun Maidi dan Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono secara resmi melaunching dimulainya perkuliahan, dengan beasiswa penuh dari Pemerintah Kota Madiun, yang artinya warga binaan yang terpilih bisa kuliah S-1 Gratis di Lapas, tak hanya itu Pemkot Madiun Bahkan mendistribusikan bantuan 22 Laptop dan jaringan internet untuk menunjang kegiatan kuliah.

Walikota Madiun Maidi mengungkapkan peningkatan SDM harus perhatikan dan ditingkatkan Pemkot Madiun telah memberikan 1000 mahasiswa sampai wisuda, peningkatan SDM melalui Pendidikan diperluas, kali ini menyasar warga binaan di dalam Lapas”Ungkap Maidi

“Peningkatan SDM di Kota ini selalu kita perhatikan dan tingkatkan, sarpras kita cukupi, kurang biaya kita tambahi, dan saat ini program ini baru satu-satunya di Indonesia, mudah mudahan bisa menjadi contoh yang lain” ujarnya

“anak-anak ini memang pernah berbuat salah, mungkin perbuatan mereka karena Pendidikan rendah, mereka tidak tahu apa yang diperbuat itu bisa fatal. Salah boleh tapi jangan salah terus , karenanya mereka kita kuliahkanagar bisa memperbaiki kesalahan”Kata Walikota

Sementara itu Kakanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono mengungkapkan kegiatan pembinaan kepribadian dalam bentuk Pendidikan sarjana bertujuan untuk mempersiapkan dan menghasilkan sumber daya Warga Binaan Pemasyarakatan yang mampu mengintegrasikan diri ke dalam lingkungan masyarakat.

"Setiap narapidana di Lapas berhak mendapatkan akses pendidikan yang setara, baik Pendidikan formal atau Pendidikan non formal, mulai dari tingkat dasar hingga pendidikan tinggi, tanpa adanya diskriminasi," ungkapnya.