Pancasila Sebagai Pedoman Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Laras Anisa Ilhamiana
Mahasiswi Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta dan Karyawan Swasta
Konten dari Pengguna
16 Januari 2022 9:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Laras Anisa Ilhamiana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini tentu membawa dampak yang sangat besar. Indonesia adalah salah satu dari banyaknya negara di dunia yang merasakan dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi yang tidak memiliki kontrol, tentunya mempermudah berbagai macam artikel dari negara lain untuk masuk ke Indonesia melalui akses internet yang sangat mudah didapatkan. Bukan berarti, mudahnya akses ini selalu memberikan dampak yang buruk. Tentu ada pula nilai positif yang di dapat dari mudahnya kita mengakses berbagai macam informasi melalui internet. Namun saat ini tidak bisa di tampik, internet cukup membawa dampak buruk bagi anak-anak di Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila yang seharusnya dijadikan sebagai pedoman, mulai terkikis pada anak-anak saat ini.
Masyarakat sangat bergantung dengan perangkat elektronik yang terus berkembang pesat/Sumber: Laras Anisa Ilhamiana
Kehadiran ilmu pengetahuan dan teknologi di sekitar kita saat ini ibarat pisau bermata dua, di satu sisi iptek memberikan kemudahan dalam memecahkan berbagai masalah tetapi di sisi lain dapat juga memberikan dampak buruk bagi penggunanya.
ADVERTISEMENT
Setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di Indonesia harus tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Setiap iptek yang berkembang di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi memudahkan masuk nya berbagai macam pengaruh dari luar Indonesia, seperti informasi mengenai gaya hidup bangsa barat yang bertentangan dengan nilai yang ada di dalam Pancasila. Jika hal tersebut terus di abaikan tentunya akan menyebabkan nilai Pancasila dalam masyarakat terkikis bahkan bisa habis tergilas budaya barat yang berkembang.
Arus globalisasi begitu cepat masuk kedalam masyarakat terutama di kalangan anak muda. Pengaruh ini sudah membuat banyak anak muda Indonesia kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari anak muda sekarang. Contoh yang paling mudah adalah bagaimana anak muda sekarang lebih bangga menggunakan barang mewah yang berasal dari luar Indonesia dibandingkan menggunakan barang buatan anak negeri. Contoh lainnya, banyak anak muda sekarang yang tidak hafal isi Pancasila maupun lagu-lagu wajib nasional namun dengan mudah menghafal lagu-lagu barat maupun artis yang saat ini sedang tenar. Mereka pun lebih nyaman menggunakan ponsel mereka selama berjam-jam, dibandingkan harus bersosialisasi secara langsung dengan masyarkat.
ADVERTISEMENT
Bisa dikatakan, mereka sudah menjadi korban perkembangan iptek saat ini yang begitu pesat. Jika kita terus membiarkan hal ini terjadi tentu akan berimbas pada moral anak bangsa yang akan rusak. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang, karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat, dimana generasi muda merupakan penerus masa depan bangsa Indonesia.
Menurut pendapat saya untuk menyikapi perkembangan iptek yang semakin pesat, kita harus menanamkan lebih dalam mengenai nilai-nilai Pancasila pada setiap penerus bangsa. Kondisi pandemi saat ini memang agak mempersulit kita untuk melakukan sesuatu demi mempertahankan nilai-nilai Pancasila. Namun kita tetap harus melakukan sesuatu agar nilai-nilai Pancasila yang saat ini sudah terkikis, tidak semakin hilang tergilas budaya barat yang semakin berkembang di Indonesia. Pancasila harus dijadikan titik acuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
ADVERTISEMENT