Tayangkan Lamaran Lesti-Billar di TV, Bentuk Agenda Setting oleh Masyarakat

Lazia Firda Amalia
Mahasiswa UPN Veteran Jakarta
Konten dari Pengguna
6 Juli 2021 13:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lazia Firda Amalia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
source: freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
source: freepik.com
ADVERTISEMENT
Pasangan selebriti Lesti dan Rizky Billar yang telah melangsungkan lamarannya belum lama ini pada 13 Juni 2021 menuai respons massa karena disiarkan secara live oleh salah satu stasiun televisi. Hal tersebut memang bukan pertama kalinya terjadi. Banyak dari pasangan selebriti yang menggelar live streaming acara sakral perjalanan mereka.
ADVERTISEMENT
Televisi memang dianggap masih menjadi salah satu media yang diandalkan masyarakat untuk mendapatkan informasi. Studi Nielsen Media Research pada tahun 2018 berpendapat bahwa durasi menonton televisi masyarakat di Indonesia masih tinggi, yaitu dengan rata-rata 4 jam 53 menit setiap harinya. Tidak heran jika masih banyak masyarakat yang menonton tayangan selebriti sebagai hiburan mereka di media massa.
Selain disiarkan di televisi, prosesi lamaran tersebut juga disiarkan secara live streaming yang bisa diakses melalui ponsel dengan jaringan internet. Penggemar dari kedua selebriti tersebut tentu menyambut antusias tentang tayangan tersebut. Namun, bagaimana dengan publik biasa, yang mungkin juga ada yang tidak kenal mereka, harus dipaksa mengikuti agenda yang dibuat oleh media?
Perbincangan Lesti dan Rizky Billar memang sudah ramai dibicarakan jauh sebelum prosesi lamaran kemarin. Pasangan selebriti tersebut, atau penggemar biasa memanggil mereka berdua dengan sebutan Leslar, pun sering muncul dalam trending topic beberapa platform media massa karena kedekatannya. Tontonan perihal lamaran kemarin juga di unggah oleh salah satu stasiun televisi ke kanal Youtube milik mereka dan memiliki empat juta lebih penonton.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat dalam perspektif komunikasi, fenomena tersebut masuk ke dalam teori Agenda Setting. Teori Agenda Setting berpendapat bahwa media dapat menentukan apa yang dianggap penting oleh publik atau dengan kata lain, agenda media dapat menentukan agenda publik. Karena isu Lesti-Billar yang hangat diperbincangkan oleh masyarakat, hal tersebut membentuk opini publik. Opini publik hanya akan terbentuk jika ada isu yang dikembangkan oleh media massa. Hal tersebut itulah yang membuat media ingin mengangkat kisah perjalanan mereka agar publik pun bisa menikmatinya.
Walaupun banyak publik yang mengkritik mengenai masalah tayangan live pernikahan para public figure, namun memang masih banyak masyarakat yang gemar menyoroti kehidupan pribadi selebriti Tanah Air. Jika masih banyak masyarakat yang tertarik dengan tontonan seperti itu, tidak menutup kemungkinan akan terjadi lagi tayangan live lamaran atau pernikahan dari artis-artis ternama, mengingat tayangan tersebut juga memiliki rating yang cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
Media tentu hanya mengikuti agenda publik. Jika banyak dibicarakan, maka media menganggap isu tersebut penting dan layak dipertontonkan oleh banyak massa. Kepentingan publik belum tentu bisa dihasilkan dari minat publik, karena hal tersebut belum tentu menjadi kepentingan publik yang dapat berguna. Publik juga seharusnya mampu mengangkat informasi dengan bijak agar tayangan di televisi menjadi lebih berkualitas, berisi tentang informasi-informasi penting yang dapat berguna untuk massa.