Rio Dewanto Hatinya Tersentuh untuk Berkurban di Kawasan 3T

Rio Dewanto berbagi cerita kepada Lazismu (Foto: Author/Lazismu)

Pria bertubuh proporsional itu datang ke Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, mengenakan kemeja putih lengan panjang. Sosok satu ini adalah Rio Dewanto, aktor Indonesia yang beberapa waktu lalu memiliki momongan cantik, buah pernikahannya dengan Atiqah Hasiholan.

Kedatangan Rio ke Muhammadiyah bukan untuk syuting film. Sebagai duta brand Extrajoss ia bersama Bintang Toedjoe adalah spesial untuk turut memberikan hewan kurban berupa Sapi Limosin seberat 1 ton kepada lembaga amil zakat nasional (LAZ), Lazismu.

Sosok dibalik tagline ‘Laki Never Stop Qurban’ ini juga menjelaskan kehadirannya di acara tersebut saat siaran pers (23/8/2017). Rio bersama Presiden Direktur Bintang Toedjoe, Simon Jonatan, pada tahun ini mendukung penuh program kurban Lazismu. Bintang Toedjoe juga memberikan donasi sebesar Rp 100 juta sebagai dukungan operasional.

Lazismu sendiri sebagai LAZ Nasional memiliki program kurban di kawasan terluar, terdepan dan tertinggal (3T). Suatu kawasan yang memang tidak tersentuh program kurban di Indonesia. Karena itu, Lazismu berkolaborasi dengan siapapun untuk berbagi kebersamaan kepada yang membutuhkan.

Idul Adha adalah momen penting tentang berbagi dan kebersamaan. Berbagi terhadap sesama biasanya dilakukan Rio Dewanto, sebagai seorang muslim. Rio mengaku sangat senang dirinya selalu dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan sosial bersama Bintang Toedjoe. “Termasuk sinergi program antara Lazismu dan Extrajoss ini mudah-mudahan selalu diingat masyarakat seterusnya” kata Rio yang sudah 4 tahun menjadi brand ambassador Extrajoss.

“Sinergi Lazismu dengan Extrajoss ini spirit yang harus disebar di seluruh Indonesia, ini merupakan bagian dari upaya membantu masyarakat Indonesia yang masih kekurangan. Saya benar-benar bangga menjadi bagian di kegiatan ini,” tutur suami Atiqah Hasiholan ini.

Rio yang saat ini memiliki putri cantik bernama Salma Jihane Putri Dewanto, merasakan betul arti dari kurban. Tahun ini, Rio mengaku telah menyiapkan 3 hewan kurban, yang nantinya disembelih sekaligus disalurkan ke kawasan yang terpencil dan amat membutuhkan.

“Saya laki-laki yang sejak kecil diajarkan orangtua untuk bertanggung-jawab ketika sudah berkeluarga, saya merasa berkewajiban sebagai umat Islam yang mampu untuk berkurban dan berbagi kebaikan,” tegasnya.

Menurut Rio, tujuan dasar berkurban adalah keinginan memberi makna kepada mereka yang membutuhkan. “Saya pun menyadari dan pernah kebingungan, ada keinginan menyalurkan daging kurban ke kawasan pelosok dan kawasan kantong kemiskinan, misalnya di kawasan Jawa Barat pun masih ada warga yang kondisinya sangat memprihatinkan,” ungkapnya.

(Foto: Author/Lazismu)

Pria kelahiran 1987 ini pun mengamati juga bahwa daging kurban masih berpusat dan menumpuk di perkotaan. Rio yang pernah melakukan aktifitas syuting maupun kegiatan sosial di kawasan pedalaman Flores, NTT, sempat melihat rutinitas masyarakat yang masih sangat membutuhkan perhatian.

Lazismu yang selama ini sebagai penyambung antara orang-orang yang ingin berkurban dan para penerima dari kaum kurang mampu, Rio sangat bersyukur bisa bertemu dan bersinergi dengan Lazismu.

Dia mengharapkan, penyaluran daging kurban dalam bentuk rendang yang tahun ini diluncurkan Lazismu, dapat tersebar ke berbagai daerah secara merata oleh penerima manfaat di kawasan 3T. (nu)