Konten dari Pengguna

Tantangan Finansial Game Indie: Bisakah Tetap Sukses Setelah Game Pertama?

Leandra Zya Reksoatmodjo
Siswa kelas 12 di PENABUR Secondary Kelapa Gading.
30 November 2024 19:09 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Leandra Zya Reksoatmodjo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dengan semakin ngehits-nya game seperti 'Stardew Valley' dan 'Hades', banyak game developer game Indie mulai memikir: “Bisakah satu game sukses membuka jalan bagi karier yang langgeng?” Faktanya, banyak developer indie kesulitan mempertahankan diri dalam jangka panjang setelah peluncuran game pertama mereka. Sebagian besar game indie gagal menutup biaya pengembangannya, sehingga jelas bahwa bertahan melampaui tahap ‘one-hit wonder’ masih jauh dari jaminan.
Tangkapan layar dari game 'Stardew Valley' - Foto dari penulis
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar dari game 'Stardew Valley' - Foto dari penulis

Apa Sih 'One-Hit Wonder' Itu?

Fenomena "one-hit wonder" adalah situasi di mana sebuah game indie meledak sukses, namun pengembang kesulitan ngulang kesuksesan itu di proyek berikutnya. Walaupun game seperti 'Stardew Valley' dan 'Hades' sering dijadikan role model untuk para pengembang game indie, nggak semua developer bisa jalan di jalur yang sama. Tantangan buat mempertahankan momentum sukses itu sangat berat.
ADVERTISEMENT
Mengulang kesuksesan seperti ini tidak gampang, ada beberapa alasannya. Pertama, ekspektasi para pemain yang makin tinggi. Karena banyak game indie lagi naik daun, standar untuk game baru menjadi jauh lebih ketat. Kedua, ada fenomenon yang namanya 'Fluke Perception'. Ini fenomena di mana developer ngerasa kesuksesan awal mereka itu hanya kebetulan yang disebabkan oleh kombinasi timing yang tepat dan permintaan pasar, bukan hasil inovasi atau skill. Akibatnya, mereka menjadi kurang yakin jika bisa mencapai tingkat kesuksesan itu lagi di game berikutnya. Terakhir, salah satu alasan yang paling umum, yaitu tren industri yang terus berubah. Apa yang membuat sukses di game pertama belum tentu sama untuk game berikutnya.
Salah satu isu utama adalah revenue yang nggak stabil. Pendapatan seringkali hanya tinggi pada awal rilis, kemudian turun dengan drastis. Tanpa update, konten tambahan, atau proyek baru, developer bisa kesulitan menutup biaya operasional atau bahkan bikin studio tetap hidup. Tantangan terbesar untuk developer indie adalah marketing. Banyak developer indie bekerja dalam tim kecil atau bahkan sendirian, tanpa dukungan finansial dari studio besar. Hal ini membuat mereka kesulitan mempertahankan pendapatan dalam jangka panjang karena tidak punya anggaran marketing besar atau sumber daya produksi skala besar. Bekerja dalam tim kecil juga berarti terbatasnya kapasitas untuk mengembangkan konten atau update baru secara rutin. Akibatnya, banyak game indie mengalami penurunan penjualan drastis setelah rilis awal, dan membuat pendapatan berkelanjutan susah dicapai.
ADVERTISEMENT

Nah, gimana nih caranya bisa tetap survive?

Ada beberapa langkah yang bisa diambil developer indie yang melibatkan adaptasi model bisnis. Solusi pertama adalah untuk melakukan diversifikasi proyek. Daripada hanya ngandelin satu game, pengembang bisa bikin portfolio game atau konten lain supaya pendapatan lebih stabil. Dengan merilis beberapa game dari waktu ke waktu, pengembang dapat menarik audiens yang berbeda, mengurangi risiko, dan menghindari stres dari membutuhkan hanya satu kesuksesan besar.
Solusi kedua adalah untuk menggunakan Crowdfunding dan Early Access. Platform seperti 'Kickstarter' atau 'Steam Early Access' adalah penyelamat banyak developer. Dengan crowdfunding, dana pengembangan bisa dikumpulkan di awal, mengurangi risiko finansial. Early Access juga dapat membantu developer mendapatkan feedback dari pemain sebelum game resmi dirilis. Hal ini membuat game mereka bisa menjadi lebih siap dan matang. Selain itu, mereka juga bisa memulai membangun komunitas yang solid sejak awal, yang nantinya bakal bantu banget buat promosi dan menjaga hype game tetap hidup.
ADVERTISEMENT
Solusi terakhir adalah untuk kerja sama dengan publisher besar atau platform yang bisa memberikan dukungan finansial, marketing, dan pembangunan komunitas. Publisher seperti 'Devolver Digital' bisa membantu developer game indie dapat exposure lebih luas, sehingga secara signifikan meningkatkan potensi mencapai kesuksesan.

Tetapi, kita balik lagi ke pertanyaan inti: Apakah bisa hanya ngandelin satu game yang sukses?

Jawabannya nggak gampang. Dengan data yang menunjukkan bahwa hingga 80% developer indie tidak memperoleh pendapatan yang cukup buat mempertahankan studio mereka setelah game pertama, ngandelin satu hit doang jelas berisiko. Sumber daya yang terbatas, masalah penemuan, dan persaingan pasar membuat banyak developer kesulitan dalam mempertahankan pendapatan mereka. Tetapi, ada developer yang sukses bikin karier jangka panjang dengan hanya satu game sukses. Misalnya, 'ConcernedApe' sukses banget dengan Stardew Valley karena terus ngembangin gamenya lewat update dan konten baru.
ADVERTISEMENT
Ada berbagai strategi yang dapat diterapkan developer untuk mencapai kesuksesan serupa. Strategi pertama adalah dengan membuat DLC dan ekspansi, yang bisa membuat pemain tetap terlibat dengan konten baru. Menjual merchandise seperti kaos atau boneka karakter adalah strategi lain yang memungkinkan developer memanfaatkan loyalitas penggemar sekaligus mempererat hubungan dengan komunitas. Memindahkan game ke platform seperti konsol atau perangkat mobile dapat membantu memperluas audiens mereka, sedangkan mengadakan event komunitas, pembaruan musiman, atau turnamen dapat mempertahankan minat pemain. Memonetisasi mod atau menawarkan konten komunitas premium, serta lokalisasi game, dapat membuka peluang pendapatan tambahan di pasar global.
Pada akhirnya, dunia game indie memang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian, tetapi juga menawarkan peluang besar bagi mereka yang siap berinovasi dan beradaptasi. Developer harus bisa menggabungkan kreativitas dengan strategi bisnis yang matang, dan memanfaatkan berbagai saluran untuk menjaga kelangsungan hidup studio mereka. Dengan mengelola finansial secara bijak dan berfokus pada pengembangan komunitas, mereka bisa terus berkembang. Menjaga keseimbangan antara kebebasan berkreasi dan stabilitas ekonomi menjadi kunci untuk memastikan para developer indie tetap relevan dan dapat bertahan lama di industri ini.
ADVERTISEMENT