news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Waspada Buka Puasa Malah Jadi Ladang Dosa karena Makanan yang Mubazir

Lentera Ramadhan
Ilmu dan iman harus menjadi lentera dalam menyambut Ramadhan.
Konten dari Pengguna
27 April 2020 11:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lentera Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi takjil. Sumber: Anshika.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi takjil. Sumber: Anshika.
ADVERTISEMENT
Sudah menjadi kebiasaan kita di bulan Ramadhan untuk berbuka puasa didahului dengan takjil dan pilihan makan yang beragam. Tanpa kita sadari, terkadang berbuka dengan takjil saja sudah menghilangkan lapar dan dahaga, membuat makanan lainnya tersisa.
ADVERTISEMENT
Perilaku seperti ini disebut Mubazir, yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti terbuang-buang karena berlebihan. Mubazir juga sama artinya dengan boros. Perilaku ini sangatlah dibenci oleh Allah SWT.
Dalam Alquran Surat Al Isro’ Ayat 26, Allah SWT berfirman:
وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan.”
Terdapat hadist dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلاَثًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلاَثًا فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةَ الْمَالِ
“Sesungguhnya Allah meridhai tiga hal bagi kalian dan murka apabila kalian melakukan tiga hal. Allah ridha jika kalian menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan (Allah ridha) jika kalian berpegang pada tali Allah seluruhnya dan kalian saling menasihati terhadap para penguasa yang mengatur urusan kalian. Allah murka jika kalian sibuk dengan desas-desus, banyak mengemukakan pertanyaan yang tidak berguna, serta membuang-buang harta.” (HR. Muslim).
ADVERTISEMENT
Dorongan untuk menyiapkan banyak makanan saat berbuka puasa ini datang dari hawa nafsu. Saat berpuasa, kita menahan nafsu kita untuk makan dan minum. Karena nafsu kita tertahan, kita terdorong untuk melakukan suatu “pembalasan” untuk memenuhi nafsu tersebut.
Mubazir merupakan perilaku yang buruk dan harus dijauhi. Terdapat hadist dari Qutbah bin Malik, ia berkata: “Rasulullah pernah berdoa: Ya Allah, jauhkan aku dari akhlak-akhlak jelek, perbuatan-perbuatan jelek, hawa nafsu yang jelek, penyakit-penyakit yang jelek.” (HR. Tirmidzi).
Jadi, agar tidak mubazir, kita harus menahan diri dari nafsu makan yang menguasai diri kita dan mengatur pola makan dengan baik. Jika masih banyak makanan tersisa, berikanlah kepada para fakir dan miskin. Sesungguhnya sangatlah beruntung kita hidup dengan harta yang melimpah ruah di saat masih banyak saudara kita di luar sana yang mengais untuk sesuap nasi.
ADVERTISEMENT
(AYA/SLM)