4 Mahasiswa Jadi Korban Bentrok Di Ambon

Lentera Maluku
Mencerdaskan dan Menggerakkan
Konten dari Pengguna
11 Februari 2019 15:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lentera Maluku tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Korban Pemukulan Saat Aksi Pendemo di Batu Merah
Lentera Maluku-Ambon, Demo oleh ratusan mahasiswa dan masyarakat Batumerah, Sirimau, Ambon, Maluku, soal kasus tanah milik warga Batumerah bernama Nurdin Nurlette berakhir ricuh dengan pihak kepolisian pada Senin (11/02).
ADVERTISEMENT
Akibatnya, ruas jalan di Batumerah mengalami kemaceten hingga dua jam.
Dalam peristiwa tersebut empat mahasiswa menjadi korban pemukulan oleh pihak kepolisian lantaran dianggap sebagai provokator. Mereka adalah Yanto Rahareng, Amsir Renoat, Abdurhman Soulisa, dan Hidayat.
Dua diantaranya dilarikan ke Rumah Sakit Bayangkara yakni Abdurhman Soulisa dan Amsir Renoat, sedangkan dua lainnya masih diamankan di kantor Desa Batumerah.
Bentrok yang terjadi merupakan bentuk kekecewaan massa karena tidak bisa menemui pihak Pengadilan Negeri Ambon, sehingga terjadilah aksi pemblokiran di Jalan Raya Batumerah.
Nahas, upaya pemblokiran tersebut justru menimbulkan ketegangan antar mahasiswa dengan kepolisian sehingga terjadinya pemukulan.
Pemblokiran masa mengakibatkan kemacetan lalu lintas di Batu Merah
Arsand R, koordinator aksi, menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan demo lagi bila tidak ada yang mau bertanggung jawab atas pemukulan terhadap empat mahasiswa tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kami akan melakukan aksi lanjutan, jika pihak kepolisian tidak bertanggung jawab pada ke empat korban tersebut," ujar Arsand saat ditemui pada Senin (11/2).
“Teman-teman kami yang luka ini, kami akan menuntut kepada pihak kepolisian untuk bertanggung jawab atas insiden pemukulan yang terjadi”, lanjutnya.
Selain itu, ada dua mahasiwa yang juga diamankan oleh pihak kepolisian, hal ini mengundang reaksi dari Saniri Negeri Batu Merah, Salim Talahua.
Pihaknya meminta kepada pihak kepolisian agar segera mengeluarkan kedua mahasiswa tersebut.
Aksi Demo (11/02/2019) di Negeri Batu Merah
“Ketegangan di Batumerah ini, saya bisa kendalikan, pemerintah negeri bisa kendalikan, kepala pemuda dengan staffnya bisa kendalikan semua, hari ini kita pun bisa damai, sehingga kita mintakan dua orang yang ditahan,agar hari ini harus dikembalikan, jika tidak dikembalikan, maka proses pemblokiran jalan akan tetap dilaksanakan”, tegas Salim.
ADVERTISEMENT
Dirinya mengharapkan agar pihak kelipolisan dan kejaksaan tinggi negeri Ambon Untuk segera menyelesaikan kasus tanah adat milik warga Batu Merah. (LM3)