BNPB Pasang 1 Unit Seismograf di Negeri Morella, Maluku Tengah

Konten Media Partner
19 Oktober 2019 8:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemasangan Seismograf di Negeri Morella (18/19). Dok : Lentera Maluku
zoom-in-whitePerbesar
Pemasangan Seismograf di Negeri Morella (18/19). Dok : Lentera Maluku
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lentera Maluku. Negeri Morella, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, menjadi salah satu titik pemasangan seismograf, oleh BNPB yang bekerja sama dengan ITB dan BMKG, pada Jumat (18/10).
ADVERTISEMENT
Selain di Morella, Ada 10 unit seismograf yang lain juga dipasang di kawasan Provinsi Maluku, tujuannya untuk meneliti lebih lanjut karakteristik gempa susulan pascagempa magnitudo 6,5 yang terjadi pada Kamis (26/9/2019) lalu.
Satu unit Seismograf (18/19). Dok : Lentera Maluku
Hal ini dibenarkan oleh Babinsa Leihitu, Sertu Ujailin Latukau, saat ditemui Lentera Maluku (18/10). Dijelaskan olehnya bahwa proses pemasangan dilakukan oleh pihak BNPB, ITB, BMKG yang juga dihadiri oleh perwakilan KODAM XVI/Pattimura, Kodim, BPBD Provinsi, BPBD Kabupaten Maluku Tengah serta Pemerintah Negeri.
“Ada 11 unit yang dipasang, di Kecamatan Leihitu ini, ada dua titik, satu di Morella dan satunya lagi di Asilulu”, katanya.
Lebih lanjut ia katakan bahwa, pemasangan seismograf di Morella dilakukan karena pada tanggal 10 Oktober 2019, juga terjadi gempa magnitudo 5.2 yang pusat gempanya berada diwilayah Negeri Morella.
ADVERTISEMENT
“Gempa di Maluku tidak beratur, tapi dia aktif, sehingga dipasang alat pendeteksi ini dibeberapa titik”, tandasnya.
Menurutnya, alat ini akan bekerja selama dua hingga tiga bulan kedepan, pihak peneliti akan mencek hasil rekaman getaran tersebut setiap tiga minggu, sekaligus mengganti AKI.
“Tadi saya tanya orang ITB, mereka bilang tiga minggu lagi, mereka akan datang untuk memeriksa alat rekaman tersebut, data rekaman itu akan diambil sebagai sampel sebagai bahan penelitian”, papar Latukau.
Seperti yang dilansir oleh Gatra.com, bahwa Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Agus Wibowo mengatakan, pemasangan seismograf ini diharapkan juga bisa menjawab kenapa begitu banyak gempa susulan di Ambon dan apa implikasinya untuk kesiapsiagaan dan mitigasi potensi kejadian yang sama di masa depan.
ADVERTISEMENT
Akibat gempa berkekuatan magnitudo 6.5 pada tanggal 26 September 2019 dan disusul lagi dengan gempa berkekuatan 5.2 SR pada 10 Oktober 2019, Negeri Morella mengalami kerusakan bangunan sebanyak 328 rumah warga dan 12 bangunan fasilitas umum. (LM1)