Gempa Susulan di Ambon, Pedagang di Pasar Mardika Tetap Berjualan

Konten Media Partner
7 Oktober 2019 10:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasar Mardika Ambon. Dok: Lentera Maluku
zoom-in-whitePerbesar
Pasar Mardika Ambon. Dok: Lentera Maluku
ADVERTISEMENT
Lentera Maluku - Kondisi Pasar Mardika yang merupakan pusat pembelanjaan tradisional di Ambon, tetap ramai meskipun gempa susulan sering dirasakan warga. Para penjual tetap membuka lapak pada Senin (7/10).
ADVERTISEMENT
Pascagempa, masyarakat selalu menunggu keadaan membaik, tidak hanya mereka yang berada di tempat pengungsian, namun para pedagan pun juga berharap kondisi yang mengkhawatirkan ini segera berlalu.
Kepada wartawan, Jhoan, salah satu penjual di Pasar Mardika, menjelaskan bahwa mereka juga butuh biaya untuk hidup.
“Kita hanya bisa ikhtiar kalau memang keadaan akan baik, beta (saya) yakin semua penjual yang sudah ada di sini juga butuh cari biaya kehidupan,” ujar Jhoan.
Jhoan : Penjual sayur-sayuran. Dok : Lentera Maluku
Menurutnya, dampak dari gempa tersebut terjadi penurunan stok dan kenaikan harga barang, meski demikian para pembeli tetap berbelanja ke pasar. Jhoan juga mengungkapkan kekhawatirannya jika terjadi gempa susulan lagi.
“Khawatir saja kalau sementara jualan nanti gempa susulan yang lebih besar datang, keluarga di rumah menjadi taruhan sebenarnya. Keluarga juga ada yang menjadi korban, tapi mau bagaimana? Kita hanya bisa mendoakan supaya Ambon baik-baik saja,” harapnya.
Mama Nona: Penjual Daun Sup, Senin (7/10). Dok: Lentera Maluku
Di tempat yang terpisah, Lentera Maluku juga menemui penjual yang lain, Mama Nona. Ia mengatakan dirinya berpasrah kepada Tuhan.
ADVERTISEMENT
"Tinggal di rumah terus mau makan apa, kita percaya saja kalau Tuhan tolong," ungkapnya.
Menurutnya, meskipun adanya gempa susulan, keadaan pasar tetap stabil. Namun beberapa harga melonjak, seperti cabai, sementara untuk harga bawang merah dan daun sup tetap stabil.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sampai tanggal 7 Oktober 2019, bahwa hasil identifikasi telah terjadi 1.149 kali gempa susulan dan 122 di antaranya dirasakan oleh warga. (LM2/LM3)