Wakil Bupati Seram Bagian Timur: Pembangunan Jalan Selesai Akhir 2019

Konten Media Partner
28 Mei 2019 11:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Bupati Kabupaten Seram Bagain Timur (SBT) Fachri Husni Alkatiri, Lc. M.Si., (27/5) DOk : Lentera Maluku
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Bupati Kabupaten Seram Bagain Timur (SBT) Fachri Husni Alkatiri, Lc. M.Si., (27/5) DOk : Lentera Maluku
ADVERTISEMENT
Lentera Maluku. Selama ini masyarakat di empat Kecamatan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), harus menghabiskan waktu puluhan jam, untuk bisa tiba di Ibu Kota Kabupaten, Kota Bula. Padahal sebenarnya akses jalan ini bisa ditempuh dalam hitungan jam saja.
ADVERTISEMENT
Wakil Bupati Kabupaten Seram Bagain Timur, Fachri Husni Alkatiri, Lc. M.Si., mengatakan bahwa akses jalan menuju Kecamatan Teluk Waru, Tutuk Tolu, Kiandarat dan Kecamatan Siri Taun Wida Timur, baru bisa dinikmati oleh masyarakat pada akhir tahun 2019 mendatang.
“Pada tahun 2019 ini kemungkinan besar pembangunan Aspal sampai di Siritaun Wida Timur dan InyaAllah akhir 2019 ini akan selesai dan bisa diakses oleh masyarakat”. kata Alkatiri.
Hal itu disampaikannya pada wartawan Lentera Maluku, usai acara buka puasa bersama di Masjid AL-Ikhlas Desa Poka BTN, pada Senin (27/5).
Kecamatan Siritaun Wida Timur sendiri merupakan kecamatan terakhir , setelah melewat tiga kecamatan lainnnya.
ADVERTISEMENT
Namun, sampai saat ini askes darat di empat kecamatan itu, belum juga selesai. Untuk diketahui, bahwa di Kecamatan Teluk Waru memiliki 11 desa, Tutuk Tolu 11 desa, Kiandarat 10 desa dan Kecamatan Siritaun Wida Timur miliki 10 desa.
Jalan Menuju Kecamatan Kiandarat ke Ibu Kota sekitar 67,4 Km. Dok : Malukupost.com
Dengan kondisi jalan yang lambat ditangani oleh pemerintah, terkesan masyarakat tidak diperhatikan. Semua aktivitas bisa terhenti manakala tiba musim hujan, kerena beberapa sungai besar yang harus di lalui warga, pembangunan jembatan penghubung pun belum juga diselesaikan, seperti sungai Kai di Kacematan Kiandarat, sungai Sesar di Kecamatan Tutuk Tolo.
Di Kabupaten Seram Bagian Timur, persoalan akses jalan ini sangat berdampak untuk majunya pendidikan dan lancarnya layanan kesehatan bagi masyarakat perdesaan.
ADVERTISEMENT
Apalagi jarak antara satu kecamatan dengan kecamatan lain berkisar 1--2 jam, belum lagi mereka harus melewati jalan bebatuan, melewati sungai tanpa adanya jembatan. Bahkan di kecamatan Kilmuri sampai saat ini belum miliki aliran listrik. (LM2)