Warga Wakal di Maluku Tengah Merayakan Idulfitri Hari Ini

Konten Media Partner
3 Juni 2019 10:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sholat Idul Fitri di Negeri Wakal (3/6). Dok Lentera Maluku
zoom-in-whitePerbesar
Sholat Idul Fitri di Negeri Wakal (3/6). Dok Lentera Maluku
ADVERTISEMENT
Lentera Maluku. Hari ini, 3 Juni 2019, masyarakat Negeri Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, sudah merayakan hari raya Idulfitri 1440 Hijriah. Padahal sidang Isbat baru digelar pada hari ini oleh Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin.
ADVERTISEMENT
Perhitungan 1 Syawal yang mereka lakukan berbeda dengan perhitungan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, yakni menggunakan hitungan metode falag atau hitungan hisab yang berdasarkan pada kalender Falakiah kuno, yang sampai saat ini masih tersimpan di Masjid Nurul Awal, Negeri Wakal.
Pantaun Lentera Maluku, salat Idulfitri berpusat di Masjid Nurul Awal Wakal, dipimpin langsung oleh oleh Imam Masjid, Kasim Tahapary, yang dimulai pada pukul 08.30 - 09.40 WIT, kemudian dilanjutkan dengan khotbah Idulfitri.
Jamaah Perempuan juga padati halam masjid Nurul Awal wakal. (3/6). Dok : Lentera Maluku
Seperti pada pelaksanaan Idulfitri di daerah lain, masyarakat akan padati lokasi pusat dilaksanakannya shalat Ied, sama halnya dengan warga Wakal, mereka tidak hanya padati masjid dan halamanya saja, tetapi rumah-rumah warga pun juga digunakan untuk tempat shalat Ied, dikarenakan masjid tidak mampu menampung para jemaah.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui bahwa, masyarakat Negeri Wakal lebih dulu menjalankan ibadah puasa 1 Ramadan, yang dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2019, dua hari lebih awal dari ketetapan Kementerian Agama Republik Indonesia .
Kalender Fakakiah kUno yang masih tersimpan di masjid Nurul Awal Wakal. (3/6). Dok : Lentera Maluku
Menurut Raja Negeri Wakal, Ahja J. Suneth, ketetapan 1 Ramadan yang sudah dilaksanakan berdasarkan hisab turun temurun yang juga dilakukan oleh leluhur mereka.
“Kami semua Badan Adat dan semuanya duduk, kami menentukan 1 Ramadan dan itu tepat, tidak meleset apa pun,” ujar Raja Negeri Wakal, Ahja J. Suneth.
"Intinya adalah bulan Ramadan itu kita puasa harus ada dalam bulan Ramadannya, bukan tanggal Ramadannya," lanjutnya.
Salat dan khotbah Idulfitri yang berakhir sekitar pukul 09.40 WIT itu, dilanjutkan dengan bersalaman antar warga untuk saling memaafkan. Nampak kebahagiaan dan kemenangan di raut wajah masyarakat Wakal atas perjuangannya dalam menjalankan ibadah puasa selama 30 hari. (LM2)
ADVERTISEMENT