K-Pop dan Pola Pikir Generasi Milenial dan Gen Z

Lidia Pratama Febrian
Mahasiswa Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta Tertarik pada penulisan opini, lifestyle, self motivated
Konten dari Pengguna
27 Juli 2023 22:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lidia Pratama Febrian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Generasi milenial dan Z pasti sudah tidak asing lagi dengan budaya korean pop (K-Pop) seperti BTS, Black Pink, NCT ataupun Twice.
Ilustrasi K-POP. Foto: Shutterstock
Fenomena budaya K-pop di kalangan anak muda terutama milenial dan gen Z, salah satu menjadi daya tarik ialah musik K-POP yang menjadi musik favorit di kalangan anak muda karena memiliki keunikan dan ciri khas dengan musik beat dan tariannya yang enerjik. Budaya Korea sekarang amat banyak digemari oleh kalangan anak muda seluruh dunia, khususnya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Banyak hal yang menyebabkan budaya tersebut disukai terutama dari lifestyle, fashion, musik, dan drama Korea. Tak hanya menyukai, segala hal yang berkaitan dengan Korea ternyata juga menarik perhatian para generasi muda. Seperti halnya membeli album lagu idol kesukaan mereka, cara bermake up, pakaian, makanan khas Korea, dan lain sebagainya. Bahkan sekarang Mall Lotte yang berada Kuningan Jakarta Selatan menjadi tempat berburu pada penggemar K-pop karena banyak
Melihat dari segi musik K-pop yang berkembang saat tentu mempunyai peran yang sangat penting di kalangan generasi milenial dan Z dalam menjalankan kehidupan mereka sehari-hari. K-pop membawa perubahan pola pikir, tingkah laku dan juga cara berkomunikasi generasi milenial dan gen z. Sebagian penggemar budaya Korea bahkan rela merogoh kocek untuk membeli tiket konser idol mereka meski dengan biaya yang mahal.
ADVERTISEMENT
Selain harus memiliki kesadaran akan hal yang diminati, ada yang penting dilakukan oleh generasi milenial dan Z ialah mampu memiliki sikap pengetahuan dengan cara terjun dan terlibat dalam menjaga budaya multikultural. Sehingga nantinya mereka dapat mengubah cara pandang tentang kebudayaan asing yang tak harus selalu diikuti perkembangannya, melainkan bagaimana kita dapat meminimalisasi dan tidak terpengaruh sehingga melupakan kebudayaan asli.