Mengenal Potensi Diri : Belajar dari Sosok Pater Drost SJ

lidwinaarell11
Veterinary Medicine, Airlangga University
Konten dari Pengguna
20 November 2020 13:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari lidwinaarell11 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengenal Potensi Diri : Belajar dari Sosok Pater Drost SJ
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Saat ini dunia sedang mengalami pandemi yang membuat perubahan total pada aktivitas keseharian manusia. Terutama dalam bidang pendidikan, sistem belajar yang semula bertatap muka menjadi dilaksanakan dengan sistem online pada semua jenjang, mulai dari TK hingga Kuliah. Pelajar diharapkan agar dapat beradaptasi dengan sistem belajar online ditengah pandemi ini. Semula merasa jenuh dan bosan berganti menjadi suatu hal yang harus diterima dan dilakukan dengan sepenuh hati, mengingat pandemi belum berakhir.
ADVERTISEMENT
Perjalanan Hidup
Pater Josephus Ignatius Gerardus Maria Drost SJ akrab dipanggil Pater Drost.Pater Drost merupakan seorang pastor dan sesorang yang aktif dalam bidang pendidikan. Beliau banyak memberikan sumbangan pemikiran dalam pembaharuan dunia pendidikan Indonesia. Pater Drost lahir di Jakarta, 1 Agustus 1925. Beliau lulus pada Studi Filsafat di Yogyakarta Tahun 1952 lalu melanjutkan Studi Ilmu Pasti dan Alam dalam bidang Fisika di ITB Bandung dan lulus pada Tahun 1957, saat menjadi mahasiswa di ITB, Pater Drost telah aktif dalam bidang pengajaran dan pendidikan saat di ITB. Pada 22 Agustus 1960 Pater Drost menerima tahbisan imamat oleh Mgr. Albertus. Kemudian, Pater Grost melanjutkan Studi Teologi di Yogyakarta dan lulus pada Tahun 1961.Pater Drost mulai menjabat di IKIP Sanata Dharma Yogyakarta pada Tahun 1962. Lalu, pada tahun 1964 Pater Drost menjabat sebagai Rektor IKIP Sanata Dharma sampai dengan tahun 1967. Pada tahun 1976. Pater Drost telah memiliki kepedulian dan pemikiran yang maju terhadap pendidikan kepada pelajar Indonesia, ini yang menjadikan beliau dipercaya untuk mempimpin dan mengolah sekolah menengah atas bahkan pada jenjang Pergurguan Tinggi. Pater Drost menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 19 Februari 2005 di Rumah Sakit Elisabeth Semarang pada usia 80 tahun dan dimakamkan di Makam Jesuit Girisonta.
ADVERTISEMENT
Pemikiran Tokoh
Proses pembentukan intelektual pada manusia dibentuk melalui proses pembelajaran di sekolah. Bagi Pater Drost sekolah merupakan tempat manusia mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya dan membentuk manusia muda dalam kontak pribadi mencapai kedewasaan. Namun, pada masa pandemi seperti ini dengan sistem belajar online tidak menutup kemungkinan untuk dapat mengembangkan potensi diri dan membentuk pribadi yang dewasa dari setiap pribadi individu. Dengan menerima berbagai kelebihan dan kekurangan, para pelajar akan dapat memaknai ini sebagai proses untuk pengembangan diri dan kematangan pribadi dalam hidupnya. Saat ini ditengah zaman yang telah maju dan tekonologi telah berkembang perlu untuk membuka wawasan seluas-luasnya dan memaksimalkan apa yang ada disetiap detik, menit, hari karena hal itu memiliki makna tersendiri demi hari esok.
ADVERTISEMENT
Mengenal Potensi Diri
Mengenali kekurangan dan kelebihan dalam diri adalah langkah dasar dalam mengetahui aspek dalam pengembangan potensi diri. Jika sudah mengetahui kelebihan dalam diri maka untuk perkembangan potensi diri kedepan dapat dibentuk sesuai arah dan tujuan yang akan dicapai. Mengenali potensi diri tak mengenal waktu dan ruang, selama ada semangat dan kemauan maka potensi itu akan berkembang dengan berbagai macam proses dan aktualisasi diri. Menerima kritikan dan masukan dari orang lain juga hal yang ikut dalam pembentukan diri kita, terutama keluarga. Menurut Pater Drost, dalam proses pendidikan pelajar, tidak hanya guru atau lingkungan sekolah yang berperan membentuk kepribadian seorang pelajar, tetapi juga orang tua atau lingkup keluarga merupakan proses pendidikan dasar dan pembentukan karakter seorang anak sejak dini.
ADVERTISEMENT
Masa pandemi ini mengajarkan pelajar untuk tetap terus berproses dalam keadaan apapun dan tetap percaya bahwa Tuhan akan selalu menyertai disetiap proses hidup kita. Oleh karena itu, pada masa pandemi ini juga merupakan suatu tantangan bagi para pelajar agar dapat mengenal lebih dalam dan mengembangkan potensi diri sehingga kedepannya hidup kita dapat lebih bermanfaat bagi sesama manusia sebagai bentuk mewujudkan ajaran Tuhan Yesus yaitu dapat menjadi garam dan terang bagi dunia di tengah masyarakat.
Penulis merupakan Mahasiswa Semester 1 Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya