PERLUNI, Jembatan Informasi Dunia Kesehatan Indonesia-Tiongkok

PERLUNI Tiongkok awalnya adalah komunitas Mahasiswa Kedokteran Indonesia (MKI) yang dibentuk oleh beberapa mahasiswa kedokteran Indonesia di Tiongkok, kemudian seiring dengan perkembangannya, komunitas MKI resmi dibentuk menjadi sebuah organisasi Perhimpunan Kedokteran Luar Negeri Indonesia (PERLUNI) Tiongkok pada tanggal 27 September 2018.

PERLUNI Tiongkok betujuan mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia di bidang kedokteran, serta menjadi wadah berhimpun, belajar, dan berkontribusi dalam dunia medis secara inspiratif, informatif, dan kolektif dengan mengedepankan asas profesionalitas dan kekeluargaan.

Aksi Donor Darah PERLUNI di Genteng, Surabaya. Dok. PERLUNI

Kegiatan Bakti Sosial PERLUNI di Lombok. Dok. PERLUNI

PERLUNI Tiongkok mewadahi, memfasilitasi, dan merangkul seluruh mahasiswa Indonesia bidang kedokteran di Tiongkok beserta alumninya untuk saling bertukar informasi, berbagi pengalaman, dan membangun persahabatan dengan rekan sejawat melalui sebuah sarana yang aktif, komunikatif, dan kolaboratif. Bidang kedokteran ini meliputi jurusan Kedokteran, Keperawatan, Farmasi, Kebidanan, Ilmu Gizi, Pengobatan Tradisional Tiongkok, Fisioterapi, Psikologi, dan bidang-bidang lain yang berhubungan dengan kesehatan.

Ketua PERLUNI Tiongkok periode 2021-2022, Agung Tri Laksono mengatakan, di saat pandemi COVID-19, dalam memajukan hubungan Indonesia dan Tiongkok, PERLUNI Tiongkok berkontribusi menjadi jembatan informasi dalam dunia kesehatan. “Contohnya saat muncul virus G4 H1N1 di kala pandemi COVID-19, PERLUNI mengadakan webinar dan menghadirkan pembicara dari Tiongkok untuk mengkonfirmasi hal-hal tersebut agar tidak terjadi hoaks atau misleading informasi. Juga informasi-informasi mengenai COVID-19 dan pencegahan serta penanggulangannya dengan narasumber dari Tiongkok, dibahas melalui webinar, artikel, video, maupun bentuk lain yang disebarkan di media PERLUNI agar menjadi sumber informasi yang cepat, tepat dan akurat bagi masyarakat Indonesia yang sedang tertimpa wabah parah".

Agung juga berpendapat, “Hal yang dapat diambil dari pengalaman Tiongkok untuk menanggulangi pandemi di Indonesia adalah kolaborasi yang baik antara masyarakat dan pemerintah. Bersatu padu, bahu membahu dalam menghadapi kondisi kritis bersama-sama, peduli pada urusan publik, saling memahami, dan dapat bekerja sama dengan baik serta mengesampingkan kepentingan pribadi adalah kunci utamanya. Selain itu, gerak cepat dan tepat pemerintahan sangat penting sehingga dapat menimbulkan kepercayaan masyarakat. Hal-hal tersebut mungkin dapat diaplikasikan di Indonesia, terlebih budaya gotong royong kita yang sudah ada sejak dulu, harus digalakkan lagi untuk menghadapi pandemi COVID-19”.