Surat dari Direksi: kumparan 2 Tahun

CEO kumparan, Hugo Diba, di kantor pertama kumparan. (Foto: kumparan)

Bukan tentang panjang umur tetapi apa yang diraih dalam kehidupan yang penting untuk dinilai. Ini kata salah satu ilmuwan paling berpengaruh dari abad 11, Ibnu Sina.

Bisa saja manusia berumur pendek tetapi berpengaruh hingga berabad-abad kemudian. Bisa saja berumur panjang tetapi tak berguna kecuali beranak-pinak dan menambah populasi dunia.

Kami termasuk orang yang menyetujui pernyataan Ibnu Sina.

Karenanya kami abaikan umur kumparan yang baru dua tahun tanggal 17 Januari ini dan lebih memperhatikan dampak dari keberadaan kumparan sejak kelahirannya.

kumparan didirikan dengan tujuan salah satunya keinginan memecah kebekuan inovasi dan pola pikir media digital di Indonesia.

Markas kumparan di Jati Murni. (Foto: kumparan)

Kami merasa sejak pertama kali diperkenalkan akhir paruh tahun 1990-an, media digital di Indonesia nyaris tidak mengalami perubahan yang berarti.

Padahal saat itu teknologi internet belum semaju sekarang, gawai masih sederhana dan tidak setiap orang memegangnya, media sosial belum merajalela, dan persebaran informasi masih searah—mereka yang memegang kendali media ke khalayak.

kumparan hadir untuk mewadahi perkembangan ini. Kami merasa, jika media digital mengabaikan semua perkembangan ini maka media digital akan cepat atau lambat kehilangan relevansinya.

Fitur semacam memperbolehkan khalayak--pengguna kumparan--untuk mengunggah tulisan sama sederajat dengan tulisan yang ditulis redaksi, saling mengikuti (follow) antara redaksi dan pengguna kumparan, dan kolaborasi (crowdsourcing dan crowdfunding) adalah beberapa contoh.

Dewan Direksi dan Presiden Komisaris kumparan. (Foto: kumparan)

Di belakang layar kami membangun Personalization Algorithm Technology (PAT) agar khalayak bisa menerima berita dan informasi sesuai preferensi masing-masing, AB testing untuk menemukan formulasi maupun model penyampaian yang tepat atau disukai pembaca, database pengguna kumparan, serta berbagai model pengembangan yang tidak bisa rinci kami ceritakan satu per satu.

Kesemua yang kami bangun adalah untuk pertama kalinya dilakukan oleh sebuah lembaga media. Dampaknya mungkin belum akan terasa hingga setahun dua ke depan. Tetapi ini awal yang sangat menggairahkan.

Walau kami mengerjakan sekian banyak hal dari sisi teknologi—kami menyebutnya excellence in technology, tentu kami tak melupakan hal pokok dari kehidupan sebuah media: excellence in journalism.

Kantor kedua kumparan. (Foto: kumparan)

kumparan berusaha untuk selalu mengedepankan fakta apa adanya, jujur, dengan akal sehat, dan membilas bias. Di dunia yang pecah belah kumparan selalu berusaha memantik dialog, menjembatani perbedaan, memberi ruang bagi cara pandang yang berbeda—bahkan ketika terasa ekstrim.

Kami tak terlalu peduli dengan bagaimana orang menilai usaha ini. Banyak yang mengatakan kumparan berlebihan, pretensius, besar khayal dari kenyataan, dan semacamnya. Kami yakin, maksud baik yang tulus dan usaha yang jujur akan berbanding lurus dengan akhir yang sepadan.

kecil setumpuk sia-sia dilindung, sia-sia dipupuk

Tulis penyair Chairil Anwar suatu ketika. Mengkhawatirkan sebuah kesia-siaan hidup.

Kami yakin kumparan tidak akan menjadi demikian. Apa yang kami lindung dan pupuk, kami yakini adalah sebuah masa depan yang cerah. kumparan akan menjadi pembeda—penunjuk arah—pembatas antara dunia yang lalu dan yang akan datang.

Dan bagi semua yang telah menjadi keluarga kumparan, kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga telah percaya dengan visi kami yang semoga sekarang juga menjadi visi anda semua.

Selamat ulang tahun kedua. Tuhan memberkati kita semua. Amin.

kumparan ulang tahun (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)

_____

Yusuf Arifin/Chief of Storyteller, mewakili founder dan manajemen kumparan