Mengatur Prioritas: Tiap Orang Punya Challenge dan Caranya Sendiri

8 Oktober 2021 16:26 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Melisa Ester Lolindu, Video Producer kumparan saat menjadi host di acara Women's Week. Foto: Instagram/melisalolindu
zoom-in-whitePerbesar
Melisa Ester Lolindu, Video Producer kumparan saat menjadi host di acara Women's Week. Foto: Instagram/melisalolindu
ADVERTISEMENT
Mempunyai segudang kegiatan di dalam dan di luar kantor, menjadi salah satu cara Melisa, Tim Video kumparan untuk belajar mengatur prioritas, menata waktu hingga bersyukur.
ADVERTISEMENT
Memegang tanggung jawab memproduseri video-video di kumparan dan kumparan+, Melisa juga tidak melewatkan kesempatan untuk mengasah potensi presenting yang ia miliki dengan menjadi host di beberapa program kumparan. Di luar itu, ia juga aktif dalam pelayanan sekolah minggu dan performing art/akting di gereja.
Kesempatan Mengembangkan Potensi Diri
Mendapatkan banyak kesempatan untuk mengembangkan karier dan potensi di bidang yang ia cintai membuatnya merasa begitu bersyukur.
Melisa saat mewawancarai Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri. Foto: Instagram/melisalolindu
“Di awal mendapatkan kesempatan untuk bergabung di kumparan, aku melihat bahwa aku bisa berkontribusi dan kumparan bisa memberikan ruang untuk mengasah potensiku. Di sini aku bersyukur, ada project live, aku bisa nge-host, ketemu narasumber dan tim yang keren.” cerita Melisa.
Kesempatan demi kesempatan pun datang kepada Melisa, di bulan-bulan awal ia bergabung di kumparan Melisa sudah mendapatkan penugasan untuk melakukan liputan Pencarian Bangkai Pesawat Lion Air JT610. Dan menjadikan ini salah satu project dan liputan paling berkesan untuknya. Lalu, ada juga Liputan Setelah Tsunami Banten, dan Komunitas Yahudi di Kota Manado.
ADVERTISEMENT
Liputan Pencarian Bangkai Pesawat Lion Air JT610 (2018), menjadi spesial bagi Melisa selain karena saat itu ia baru beberapa bulan bergabung di kumparan, dalam liputan tersebut ia dan tim yang berangkat menuju kapal Basarnas menggunakan kapal nelayan menemukan serpihan bangkai pesawat di laut.
“Kita berangkat menemukan serpihan bangkai pesawat, lalu besok paginya diangkut ke daratan. Itu kita sampai darat langsung editing video, tidur cuma sekitar 2 sampai 3 jam. Berangkat cuma pake baju yang ada di badan. Kita juga sempet beli baju di pasar dan langsung pake, nggak dicuci dulu hahaha, untung belum ada corona saat itu.” ceritanya dengan antusias.
Melisa juga menambahkan liputannya ini sempat menduduki trending kedua di YouTube Indonesia saat itu. Padahal saat proses mengunggah video tersebut jaringan internet di lokasi juga tidak baik. Ini menjadi penghargaan tersendiri buat Melisa dan tim atas kerja keras mereka.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Liputan Setelah Tsunami Banten (2018) menjadi momen tidak terlupakan bagi Melisa, karena bertemu dengan salah satu korban bapak-bapak paruh baya yang kehilangan rumahnya dan harus menggunakan pakaian wanita bantuan dari masyarakat.
“Selesai liputan aku ketemu seorang bapak-bapak yang kelihatan sedih banget, dia cerita kehilangan rumahnya. Dan yang membuatku miris saat itu, bapak ini menggunakan pakaian wanita. Aku sempat tanya udah dapat bantuan belum. Dan dia bilang sudah mendapatkan baju, ia mendapatkan baju wanita. Ya, kalau kondisi kaya gitu kan jadinya mau nggak mau harus diterima. Tapi, ya, sedih aku dengar dan lihatnya.” cerita Melisa.
Dan satu lagi, Liputan Komunitas Yahudi di Kota Manado (2019). Liputan ini berkesan bagi salah satu host andalan kumparan karena ia mendapatkan kesempatan cukup berharga dengan mengangkat isu yang masih tabu di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Salah Satu Cara Beribadah
Melakukan pelayanan di gereja dan rutin berolahraga menjadi cara Melisa untuk mengimbangi kesibukannya di kantor. Rata-rata kegiatannya ini dilakukan di akhir pekan atau malam selepas bekerja.
“Ini (pelayanan di gereja) adalah salah satu ibadahku, aku diberikan berkat, rezeki, kemampuan sama Tuhan dan aku mau pake untuk melayani orang lain.” jelas Melisa.
Melisa aktif sebagai salah satu pengisi sekolah minggu di gereja. Sekolah minggu merupakan kegiatan ibadah untuk anak kecil. Di sini Melisa mendapatkan kesempatan untuk menyanyikan puji-pujian untuk Tuhan versi anak-anak di gereja bersama suami tercinta.
Melisa dan suami dalam acara perayaan Natal untuk gereja. Foto: Instagram/melisalolindu
Ia juga aktif mengikuti performing art, semacam kelas akting di gereja. Sebelum pandemi Melisa dan teman-teman di kelas akting ini akan perform dalam acara-acara di hari besar, seperti Natal dan Ulang Tahun Gereja.
ADVERTISEMENT
Dengan aktivitas yang padat ini awalnya ia sempat ragu dan sedikit keteteran menata waktu dengan kegiatannya. Tapi seiring berjalannya waktu ia terus belajar salah satunya dengan mengatur prioritas.
“Kalau ada tawaran host dari teman-teman biasanya cek dulu nih di tanggal dan jam itu pekerjaanku gimana, ada meeting urgent nggak? Kalau ada ya aku lepas dulu. Begitupun kalau mau latihan akting atau take video buat sekolah minggu, kadang kan malam di weekdays. Kalau malam itu aku masih ada meeting dan deadline, ya, aku akan undur dulu. Puji Tuhan teman-teman di gereja pun mengerti, aku jurnalis yang waktunya nggak tentu.” kata Melisa.
Melisa Ester Lolindu, Video Producer kumparan. Foto: Instagram/melisalolindu
Ia menambahkan bahwa salah satu hal terpenting adalah mengatur prioritas. Dan prioritasnya saat ini adalah sebagai produser video di kumparan dan kumparan+.
ADVERTISEMENT
Itu pun sudah menjadi tantangan tersendiri untuk Melisa, harus membagi fokus utamanya di kumparan dan kumparan+. Namun, ia bersyukur mempunyai tim dan atasan yang mengerti posisinya.
“Aku percaya tiap orang punya challenge dan caranya sendiri, yang terpenting bagaimana menata waktu dan mengatur prioritas biar nggak overwhelm. Juga selalu berusaha untuk bersyukur.” tutup Melisa.