Mengintip Tradisi Ramadhan Awak kumparan

7 Mei 2020 17:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sudah hampir setengah perjalanan kita melewati bulan Ramadhan yang sedikit berbeda dari Ramadhan sebelumnya. Menjalani puasa di tengah-tengah pandemi memang bagi sebagian orang ini akan terasa sedikit sulit.
ADVERTISEMENT
Namun, kondisi saat ini jangan sampai menghalangi ibadah kita di bulan yang penuh berkah, ya, guys. Tetap menyambut bulan suci ini dengan sukacita, seperti cerita beberapa awak kumparan di bawah ini yang punya tradisi dan kebiasaan khusus saat bulan Ramadhan. Ada yang masih dilakukan di Ramadhan tahun ini dan ada juga yang tinggal memori indah dari Ramadhan tahun-tahun sebelumnya.
Pertama ada Bayu Aldiyansyah, Data Scientist Lead yang berdomisili di Surabaya ini mempunyai tradisi berbagi di lingkungan rumahnya.
“Warga di sini saling berbagi menu buka puasa, seperti es buah yang paling sering,” cerita Bayu yang saat itu sedang menunggu sang istri menyiapkan menu buka puasa.
Bayu Aldiyansyah, Data Scientist Lead kumparan saat menunggu buka puasa. Foto: Istimewa
Ia mengaku sangat senang karena setiap hari bisa mendapatkan berbagai macam es segar dari tetangganya. Bukan hanya itu, ada satu tradisi yang menurutnya penting di lingkungan rumahnya. Tradisi ini yang sesungguhnya mengajarkan tentang berbagi dan toleransi di bulan yang baik ini.
ADVERTISEMENT
Bayu bercerita saat Ramadhan semua warga muslim maupun non-muslim di lingkungan rumahnya secara sukarela mengumpulkan dana untuk membeli sembako yang selanjutnya diberikan kepada security, petugas kebersihan komplek hingga petugas kebersihan masjid. Tambah Bayu, khusus tradisi ini dilakukan saat H-7 lebaran.
Selanjutnya ada Indra Subagja, Vice Chief Editor yang kita sering disapa Bang Indra. Nah, beda halnya dengan Bayu, Bang Indra punya ritual khusus nih saat buka puasa. Minum kopi setelah buka puasa, iya ngopi.
“Ha-ha-ha, apa ya? Kopi. Abis buka pasti ngopi,” kata Bang Indra. Kopi dari tanah Pasundan, Yellow Honey, Gunung Tilu, menjadi kopi wajibnya di bulan Ramadhan ini.
Kerupuk udang dan kopi, teman buka puasa bang Indra. Foto: Istimewa
Sebelum ngopi, Bang Indra juga cerita kerupuk udang di bulan Ramadhan menjadi teman setianya juga untuk buka puasa, loh. Kerupuk udang dengan sayur asem, tempe goreng, perkedel, dan sambal menjadi pasukan menu buka puasa yang mewah dan sangat nikmat bagi Bang Indra.
ADVERTISEMENT
Dan yang terakhir ada Rosidi Nursahid Pratama, Head of Product Operation & Monetizing, di bulan Ramadhan tahu kemul menjadi makanan spesial untuk Mas Ocid, sapaan akrabnya. Selama 30 hari gorengan ini tidak pernah absen dari menu buka puasa Mas Ocid.
Tapi, tradisi ini sudah berakhir di tahun 2012 ketika ia menikah dan tidak lagi tinggal serumah dengan orang tuanya.
Ilustrasi tahu kemul. Foto: dok.shutterstock
“Tahu kemulnya spesifik, beli di perempatan jalan dekat rumah. Yang jual dari dulu sama, kalau sekarang anaknya yang jual,” cerita Mas Ocid.
Walaupun sudah tidak setiap hari buka puasa dengan tahu kemul, gorengan ini tetap menjadi menu wajib yang harus ada ketika buka puasa bersama dengan keluarga besar dan mengundang kerabat pada minggu lalu.
ADVERTISEMENT
“Jadi, kalau sampai sekarang hitungannya sudah 20 tahun menu tahu kemul dan teh manis hangat,” jelas ayah dua anak kelahiran Bogor ini.
Itu beberapa tradisi Ramadhan dari Bayu, Bang Indra hingga Mas Ocid. Kalau kamu, apa tradisi khas di rumah saat Ramadhan? Tradisi yang bikin semangat untuk menjalankan puasa, tradisi yang bikin kangen dengan rumah dan orang tua, kamu bisa tulis di kolom komentar, ya.