news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pentingnya Melindungi Diri Sendiri dengan Memfilter Pikiran

1 April 2021 20:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Setiap pikiran yang dimiliki seseorang berpotensi untuk mengarahkan diri mereka melakukan sebuah tindakan. Seperti ketika memiliki sebuah ide yang ingin diwujudkan, otak akan memprosesnya berulang-ulang sampai ide itu terlaksana.
Ilustrasi berpikir. Foto: Pexels
Di sini kemampuan untuk memutuskan pikiran mana yang bermanfaat menjadi penting. Karena akan banyak pikiran yang muncul untuk memberikan instruksi ke otak. Kurangnya daya pengamatan terhadap pikiran dapat menimbulkan kerugian untuk diri sendiri bahkan orang lain. Salah satunya disebabkan instruksi negatif yang dikeluarkan oleh pikiran. Kemampuan untuk mengenali pikiran menjadi kuncinya.
ADVERTISEMENT
Memahami Bagaimana Proses Memfilter Pikiran
Ada tiga poin dalam proses ini yang sangat penting jika ingin melindungi diri sendiri dan orang lain dari pikiran-pikiran yang dapat merugikan:
1. Menemukan Landasan Pikiran
Ilustrasi berpikir dan merenung. Foto: Pexels
Temukan titik referensi dari pikiran ke kenyataan yang ada di depan mata. Cobalah menghubungkan sebuah pikiran dengan pengalaman sebelumnya. Jadikan itu sebagai sebuah pelajaran. Jika sudah memiliki pengalaman dengan pikiran tersebut coba renungkan dengan pikiran terbuka, sehingga pikiran yang akan menjadi tindakan ini akan terbungkus menjadi pikiran lebih baik.
2. Kesadaran Diri
Ilustrasi berpikir dengan kesadaran diri. Foto: Pexels
Mengenali pikiran, perasaan, emosi dan sensasi yang dimiliki secara real time menjadi penting. Ketika seseorang dapat memprediksi apa yang terjadi dari pikirannya, maka itu akan sangat baik untuk melakukan koreksi terhadap arah pikiran dan dapat memutuskan pikiran menjadi lebih baik. Dengan begitu dapat ditentukan tindakan mana yang benar dan salah.
ADVERTISEMENT
3. Menerima Pikiran Apa Adanya
Ilustrasi menerima pikiran apa adanya. Foto: Pexels
Terkadang, ada kalanya pikiran-pikiran yang tidak diharapkan muncul. Jika pikiran yang muncul kurang baik, ingatkan diri sendiri bahwa itu adalah pikiran semata. Jangan meneruskannya menjadi sebuah tindakan yang berpotensi merugikan. Tapi jangan juga menafikan pikiran tersebut. Cobalah untuk menerima, maka kecil kemungkinan seseorang akan terjerat oleh beban yang biasa menyertai pikiran itu — kecemasan, ketakutan atau apa pun yang membuat diri tidak nyaman memikirnya. Jadi terimalah semua pikiran yang datang apa adanya untuk mendapatkan pikiran menjadi lebih baik.
Di luar cara di atas, latihan mindfulness juga dapat mendukung pengembangan keterampilan teknik pikiran ini dari waktu ke waktu. Tidak peduli seberapa kuat pemikiran, ide atau konsep yang kurang baik datang, kita dapat menyadari bahwa itu hanyalah sebuah pemikiran yang belum tentu benar dan harus dilanjutkan menjadi sebuah tindakan.
ADVERTISEMENT