5 Perbedaan Anak Muda "Zaman Now" vs "Zaman Dulu" Saat Hadapi Masalah

(Foto: Unsplash)

Kalau kita membahas kebiasaan anak muda zaman sekarang dan zaman dulu enggak ada habisnya. Akibat kemajuan teknologi membuat kita bisa melihat perubahan dan perbedaan pada masanya. Misalnya pada masa dahulu, anak-anak bermain dengan cara tradisional dan belum terpengaruh dengan teknologi.

Di era digital seperti sekarang, kemajuan teknologi dan internet membuat anak zaman sekarang apa-apa bisa diraih dengan satu genggam saja (smartphone) yang lebih praktis dan efisien. Dampak perubahan semakin terlihat, dimulai dari tingkah laku, aktivitas sehari-hari, hingga cara bagaimana kita curhat dan menghadapi masalah.

Lalu, seperti apa perbedaan kebiasaan anak muda zaman sekarang dan zaman dulu saat menghadapi masalah? Yuk langsung simak berikut ini.

1. Anak zaman sekarang bisa memainkan game lewat ponsel, sementara anak zaman dulu usaha ajak main tetangga dengan bermain tradisional

(Foto: Unsplash)

Kebiasaan bermain semakin terlihat perbedaannya. Dulu kita main petak umpet, polisi maling, atau main bekel. Namun, seiring berkembangnya zaman dan didukung oleh kemajuan teknologi, anak zaman sekarang justru lebih familiar dengan game di smartphone ketimbang permainan tradisional anak zaman dulu.

Kamu bisa bermain sendirian sesuka hati, di mana dan kapan pun selama ada masih ada baterai. Kalau zaman dulu, kamu harus mengajak teman bermain dan waktu bermain pun terbatas.

2. Anak zaman sekarang lebih suka menenangkan dirinya dengan dibantu oleh media sosial, sementara anak zaman dulu lebih suka merenung suatu masalah

(Foto: Unsplash)

Anak zaman sekarang memang suka kepo dengan kehidupan orang lain. Gak hanya itu, anak zaman sekarang juga ahli stalk orang sampai postingan terakhir. Hal ini juga dibantu oleh banyak akun-akun sosial media yang menampilkan drama kehidupan kalangan artis hingga kalangan ojek online yang bisa bikin membuatmu terhibur.

Hal ini berbanding terbalik dengan anak zaman dulu, mereka lebih memikirkan cara untuk keluar dari masalah, pokoknya anak zaman dulu lebih memilih untuk merenung tentang kehidupan sendirian atau cerita curahan hati ke hati kepada sahabat dulu sampai mereka merasa lega.

3. Kalau stres, anak zaman sekarang lebih suka nongkrong cantik di kafe, sementara anak zaman dulu lebih suka jalan-jalan di sekitar rumah

(Foto: pexels.com)

Selain menenangkan diri lewat sosial media, mereka juga mendistraksi dengan pergi ke kafe kadang sendirian atau bersama teman melawan pikiran stres sambil ngopi-ngopi cantik. Mereka rela mengeluarkan uang hingga ratusan ribu untuk minum kopi dan kue dengan porsi kecil sambil menumpang Wi-Fi atau membaca buku.

Berbeda banget sama anak zaman dulu yang seringnya pergi jalan-jalan di daerah sekitar rumah. Misalnya ke pos ronda, main ke sawah atau main di pinggir empang sambil liatin anak kecil lagi seru-seruan atau liat pak tani lagi bajak sawah sama kerbau.

4. Anak muda sekarang lebih suka curhat di sosial media, anak zaman dulu lebih suka menulis curahan hati lewat buku diary

(Foto: pexels.com)

Media sosial mengubah perilaku orang-orang zaman sekarang. Gak hanya buat kepoin atau stalk kehidupan orang tetapi juga dijadikan lapak curhat buat anak muda. Apa-apa kalau ada masalah curhat di instastory. Sedangkan anak zaman dulu menuangkan masalah atau pikiran dengan menulis diary. Mereka biasanya menulis dengan gaya penulisan puitis.

5. Anak zaman dulu kalau lagi penat dan stres biasanya gitaran sambil nyanyi, kalau anak zaman sekarang lebih suka unggah lagu galau dan mengunggahnya ke media sosial

(Foto: pexels.com)

Anak zaman dulu memang suka banget gitaran sambil nyanyi jika lagi banyak pikiran atau sedang lagi bosan. Biasanya sih gitaran gak sendirian, ditemani sama anak-anak lain sambil nyanyi bareng. Beda soal sama anak zaman sekarang. Kalau lagi stres dan lagi banyak pikiran biasanya mereka mengunggah potongan lagu atau judul lagu ke media sosial. Ini menjadi ajang mencari eksistensi dan cari perhatian di dunia maya.