7 Alasan Berat Badan Tidak Turun saat Puasa Ramadan

LifeHack
Membicarakan seputar trik dan tips kehidupan.
Konten dari Pengguna
18 Mei 2019 11:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari LifeHack tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ramadan merupakan bulan suci di mana umat muslim dari seluruh dunia berlomba-lomba menjalankan ibadah demi mendapat rida-Nya dengan berpuasa. Puasa pada dasarnya mengajarkan pengendalian hawa nafsu, salah satunya menahan lapar dan dahaga dari matahari terbit hingga terbenam.
ADVERTISEMENT
Banyak juga yang menjadikan puasa sebagai salah satu cara diet yang sehat. Dengan tidak makan dan minum lebih dari 12 jam sehari, masuk akal jika ibadah puasa dapat membantu seseorang dalam menurunkan berat badannya. Namun, ternyata ada juga beberapa orang yang kesulitan untuk mengurangi berat badan.
Nah, berikut ini merupakan 7 alasan seseorang sulit menurunkan berat badan saat berpuasa.
Berbuka puasa memang baiknya dengan yang manis, namun jika terlalu banyak mengkonsumsi yang manis-manis tentu akan menimbulkan efek yang buruk bagi tubuh. Konsumsi gula berlebih memiliki risiko obesitas, diabetes, dan masalah kesehatan yang lain. Gula berlebih merupakan salah satu penyebab utama sulitnya berat badan turun saat berpuasa.
ADVERTISEMENT
‘Balas dendam’ dengan makan ekstra banyak saat berbuka puasa bukan hal yang bijak. Selain mengganggu konsentrasi saat beribadah, kekenyangan karena banyak makan karbohidrat juga tidak baik bagi tubuh. Nasi, roti, dan makanan mengandung karbohidrat lain akan berubah menjadi glukosa dalam tubuh. Glukosa yang tidak terbakar menjadi tenaga, akan disimpan tubuh menjadi lemak.
Makanan probiotik pada dasarnya merupakan makanan yang mengandung bakteri baik yang bagus untuk pencernaan. Bakteri baik tersebut baik bagi usus, sehingga akan memberikan efek baik dalam proses pencernaan. Beberapa makanan probiotik diantaranya; yogurt, tempe, acar, dan kimchi.
Berpuasa terkadang menjadi alasan bagi beberapa orang untuk bermalas-malasan. Hampir sama dengan hibernasi, beberapa orang terkadang akan bersantai tanpa melakukan aktivitas yang berarti. Tubuh yang kurang beraktivitas justru akan kesulitan membakar lemak untuk menjadi energi, sehingga lemak tersebut akan hanya menumpuk pada tubuh.
ADVERTISEMENT
Memiliki banyak pikiran akan menyebabkan stres berlebih, selain mengganggu daya konsentrasi saat ibadah, stres juga dapat berdampak buruk bagi tubuh. Tubuh yang stres akan melepas kortisol, yaitu hormon steroid yang akan mengisi kembali energi yang padahal tidak digunakan. Karena hal tersebut, tubuh akan selalu merasa lapar. Akibatnya porsi makan saat sahur dan berbuka semakin banyak.
(Ang)
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.