news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Waktu atau Uang, Hal Apa yang Membuat Para Pekerja Lebih Bahagia?

LifeHack
Membicarakan seputar trik dan tips kehidupan.
Konten dari Pengguna
25 November 2019 12:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari LifeHack tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bekerja (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bekerja (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Para freshgraduate maupun pencari kerja pasti pernah mengalami dilema. Pilih bekerja di tempat yang bergaji besar tapi harus mengorbankan waktu lebih banyak atau pekerjaan yang lebih santai tapi penghasilan lebih kecil.
ADVERTISEMENT
Kalau iya, ada fakta menarik nih tentang dilema tersebut.
Dilansir dari laman Harvard Business Review, ada sebuah penelitian yang cukup mengejutkan tentang tingkat kebahagiaan para freshgraduate atas keputusan pilihan kariernya.
Penelitian itu dilakukan oleh asisten profesor di Harvard Business School, Ashley Whillans dan rekannya Lucia Macchia juga Professor Elizabeth Dunn. Mereka menemukan fakta, orang yang memilih pekerjaan dengan durasi jam kerja lebih singkat dibanding yang menghasilkan lebih banyak uang cenderung hidup lebih bahagia ke depannya.
Penelitian tersebut melibatkan 1000 koresponden dari angkatan 2015 dan 2016 di University of British Columbia. Para koresponden itu diberi dua pertanyaan, hal apa yang akan mereka prioritaskan saat memilih pekerjaan nanti; uang atau waktu dan seberapa puas mereka atas hidup yang sedang dijalaninya sekarang.
ADVERTISEMENT
Penelitian itu tak berhenti sampai di sana. Para koresponden kemudian di-follow up dua tahun kemudian untuk mengetahui seberapa bahagia mereka sekarang setelah bekerja.
Ilustrasi bekerja (Foto: Pixabay)
Hasilnya, para koresponden yang waktu itu memilih akan memprioritaskan waktu saat bekerja kini hidupnya lebih bahagia. Kenapa bisa begitu?
Itu karena orang yang memilih waktu daripada uang membuat keputusan kariernya dengan berbagai pertimbangan. Seperti berapa jam mereka akan bekerja dalam sehari, berapa waktu perjalanan yang harus ia tempuh untuk bolak-balik rumah ke kantor, dan berapa banyak jatah libur yang mereka dapatkan.
Orang-orang yang berorientasi pada waktu lebih fokus pada kegembiraan yang akan mereka rasakan di masa depan. Mereka lebih bahagia karena masih punya waktu untuk berkumpul dengan orang terkasih atau bisa melakukan kegiatan yang disenangi.
ADVERTISEMENT
Imbasnya, mereka bekerja dengan maksimal dan cenderung sepenuh hati.
Sebaliknya, orang yang berorientasi pada uang lebih mudah bosan dan melakukan pekerjaan sebisanya.
Ilustrasi bekerja (Foto: Pixabay)
Tapi sayangnya, harus ada yang digarisbawahi dari kesimpulan ini. Koresponden yang memilih waktu dibanding uang ternyata sudah punya finansial yang stabil sebelumnya.
Itu dibuktikan dari pertanyaan tambahan yang diajukan; barang branded apa saja yang mereka punya juga bagaimana gaya hidup mereka sejak kuliah dulu.
Fakta itu menunjukkan kalau orang yang punya keluarga mapan cenderung tak takut untuk punya gaji lebih sedikit asal bahagia. Begitupun sebaliknya, koresponden yang memilih uang daripada waktu besar kemungkinannya karena harus mengejar pendapatan lantaran dibebani dengan banyak tanggungan.
Kalau kamu diberi pertanyaan yang sama, bakal lebih milih punya waktu luang sedikit tapi gaji banyak atau waktu luang banyak tapi penghasilan lebih sedikit saat bekerja?
ADVERTISEMENT
(NS)