Siang itu, azan yang dikumandangkan sepupuku mengalun lirih, menyelusup di antara pepohonan tinggi di hutan kecil yang hening. Tubuh Bapak terbujur di tepi sebuah lubang yang cukup dalam, terbungkus rapi dengan kain kafan. Beberapa orang terdiam mendengarkan, sementara aku… Entahlah. Pikiranku kosong.
Perhatianku teralihkan oleh suara daun-daun kering yang terinjak serta zikir yang dibisikkan lirih. Sontak kepalaku menoleh. Kulihat beberapa tetanggaku datang mengenakan baju serba hitam sambil menitikkan air mata. Beberapa dari mereka mengangguk ke arahku.
Siapa sih yang menjadikan baju hitam sebagai dresscode saat berkabung?
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814