PENGALAMAN paling mengesankan selama saya di Halmahera Barat adalah perjalanan mencari penutur Bahasa Ibo atau juga disebut Bahasa Ibu, bahasa yang dinyatakan terancam punah oleh Badan Bahasa di Jakarta beberapa tahun silam. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia sempat mengkategorikan Bahasa Ibo sebagai bahasa yang hampir punah.
Perjalanan ini berlangsung pada 2016, di tahun Badan Bahasa mendukung saya menulis buku tentang budaya dan bahasa di Halmahera Barat, salah satu kabupaten tertinggal di Indonesia. Halmahera Barat berada di Pulau Halmahera, di provinsi Maluku Utara. Buku tersebut belum rampung penulisannya sampai sekarang, sedangkan versi yang beredar lebih merupakan ringkasan tiap bab lantaran dikejar tenggat waktu dan tiap kali mengingat keburukannya membuat saya selalu sakit kepala.
Kabupaten Halmahera Barat dulu meliputi 9 kecamatan, yaitu Jailolo, Jailolo Selatan, Jailolo Timur, Sahu, Sahu Timur, Tabaru, Ibo, Ibo Selatan, dan Loloda. Sekarang tinggal 8 kecamatan. Jailolo Timur telah diambil Kabupaten Halmahera Utara dua tahun lalu setelah perjuangan panjang Halmahera Barat untuk mempertahankannya. Lain kali saya akan bercerita tentang perkara ini, karena akar masalahnya berawal dari masa pemerintahan B.J. Habibie.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814