Hospitality Indonesia Perkuat Industri Horeca via Kolaborasi dan Aksi

Linda Erlina
Dosen Universitas Indonesia
Konten dari Pengguna
24 Oktober 2019 16:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Linda Erlina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hospitality Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Hospitality Indonesia
ADVERTISEMENT
Industri pendukung sektor bisnis hospitality (hotel, restaurant & cafe) yang mencakup industri mebel (furniture), kriya (craft), desain dan industri ekonomi kreatif, memiliki peranan strategis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satunya melalui kinerja ekspor yang terus mengalami peningkatan.
ADVERTISEMENT
Di industri mebel salah satunya, Kementerian Perindustrian mencatat, nilai ekspor produk mebel dan kerajinan kayu nasional sepanjang 2018 telah mencapai USD1,69 miliar. Jumlah ini mengalami kenaikan hampir 5 persen dari periode yang sama di tahun 2017. Sementara nilai ekspor dari produk kriya nasional sepanjang 2018 berhasil mencetak angka USD870 juta. Jumlah ini juga naik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar USD820 juta.
Di samping berorientasi ekspor, Hospitality juga merupakan sektor padat karya karena membuka banyak lowongan kerja bagi masyarakat Indonesia baik di sektor jasa pelayanan Horeca maupun industri terkait lainnya di bidang produksi. Sebut saja diantaranya, industri furniture, dengan jumlah 150 ribu unit usaha, sektor ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak lebih dari 480 ribu orang. Sementara itu sektor kriya berhasil menyerap tenaga sebanyak 1,32 juta dengan jumlah unit usaha sebanyak 700 ribu unit seluruh daerah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Untuk menjawab kebutuhan pelaku bisnis hospitality , API Traya berkolaborasi dengan JIExpo menyelenggarakan pameran produk pendukung sektor bisnis hospitality dan desain, Hospitality Indonesia, pada tanggal 23-26 Oktober 2019 di Hall A – Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran Jakarta.
Dengan mengangkat tema “Engage the Future of Hospitality”, Hospitality Indonesia menjadi ajang bertemunya para pelaku industri untuk saling berjejaring dan berkolaborasi demi menggairahkan ekonomi nasional. Dalam suguhan beragam produk desain, kriya, mebel dan horeca bermutu tinggi, Hospitality Indonesia juga siap menjawab kebutuhan desain, interior hotel restoran dan cafe (horeca), para pelaku bisnis hospitality lainnya termasuk pemilik co-working space, industri e-commerce, distributor dan masyarakat umum.
Hospitality Indonesia 2019 menandai pelaksanaan yang kedua setelah edisi perdana sukses pada 2018. Keberhasilan gelaran ini tak terlepas dari dukungan penuh Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Indonesia Furniture & Craft Promotion Forum (IFPF).
ADVERTISEMENT
Dalam sambutan pembukanya, Direktur Jendral Industri Agro, Abdul Rochim menyatakan dukungan penuh terhadap Hospitality Indonesia, karena Indonesia memiliki banyak keunggulan komparatif baik dari sisi SDM dan ketersediaan bahan baku yang berlimpah.
“Kami berharap para pemain lokal bisa terus berkreasi dalam menciptakan karya inovatif untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing suatu produk. Hal ini penting mengingat industri hospitality erat sekali kaitannya dengan gaya hidup (lifestyle).” papar Abdul Rochim, M.Si selaku Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
Beragam kebutuhan interior, rumah, desain dan industri horeca tersedia di Hospitality Indonesia
Lebih lanjut Abdul Rochim menekankan bahwa Indonesia tidak boleh berpuas diri karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi. Salah satunya adalah peringkat Indonesia dalam ekspor furniture di skala global masih kalah dibandingkan dengan negara tetangga.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari CSIL (Centre for Industrial Studies) pada 2017, Vietnam berhasil berada di peringkat ke-7 dengan raihan nilai ekspor furniture sebesar USD5.5 miliar sementara Malaysia di peringkat ke-14 dengan raihan sebesar USD2.3 miliar. Dengan pencapaian USD1,69 miliar, Indonesia berada di peringkat ke-22, lebih rendah ketimbang Tiongkok yang berada di peringkat pertama, Vietnam apalagi Malaysia.
Masih minimnya masyarakat yang menggunakan produk desain interior dalam negeri juga menjadi faktor lainnya. Berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang dihimpun bersama Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018, angka kontribusi dari sektor desain interior pada PDB dalam bidang ekonomi kreatif hanya mencapai 0,16% saja dari total PDB sebesar Rp1.105 triliun.
“Kami sangat mendukung perkembangan industri hospitality di tanah air. Dari Kemenperin, kami telah melakukan berbagai terobosan seperti pendidikan vokasi, fasilitas tax allowance untuk industri hospitality di luar Pulau Jawa bahkan hingga pembangunan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal (Jawa Tengah).” jelas Abdul Rochim.
ADVERTISEMENT
Tak ketinggalan, Ketua Umum Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Rohadi menyampaikan tanggapannya tentang terlaksananya Hospitality Indonesia. “Kami telah siap dalam mengembangkan industri hospitality di Indonesia. Namun kami tidak bisa melakukannya sendirian. Terlepas dari seberapa banyak tantangannya, kolaborasi adalah kuncinya. Berkat kolaborasi, kami bersama pemerintah optimis dapat mewujudkan industri hospitality tanah air agar semakin berdaya dan semakin diperhitungkan di dunia.”
“Gelaran kali ini kami juga mengundang sekitar 5000 buyers asing dari sejumlah negara di Asia Tenggara, Australia dan yang lainnya, untuk bertransaksi bisnis langsung dengan para produsen. Diharapkan bisa mendatangkan deal-deal bisnis jangka panjang,” ungkap Presiden Direktur, Traya Eksibisi Internasional, Bambang Setiawan.
Bertempat di area seluas 8000 meter persegi, Hospitality Indonesia melibatkan lebih dari 100 peserta pameran yang terdiri dari 3 sektor yakni Furniture & Craft Indonesia, Mozaik Indonesia dan Hotel Sourcing Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sektor Furniture & Craft Indonesia menghadirkan sejumlah furniture dalam negeri berkualitas internasional seperti Permata Furni, Lio Collection, Alegre hingga Decorus yang telah berpengalaman melayani kebutuhan ekspor dan proyek-proyek residensial internasional.
Sektor Mozaik Indonesia menampilkan sejumlah nama diantaranya Paviliun Kementerian Perindustrian Direktorat Jenderal Industri Agro, Laka, Nestudio, dan interlook siap memikat pengunjung dengan berbagai inovasi desain dalam bidang interior design, furniture design, interior textiles, lighting, home textiles hingga landscape design.
Sementara sektor Hotel Sourcing Indonesia menyajikan sejumlah brand kenamaan seperti Suparma, BenQ dan Massindo Karya Prima yang akan tampil lewat berbagai terobosan pada mattress design & technology, tableware, horeca equipment, hospitality technology, hingga perlengkapan spa dan wellness.
Pada hari terakhir, Sabtu, 26 Oktober 2019, Hospitality Indonesia mengundang masyarakat umum untuk datang tanpa dikenakan tiket masuk mulai dari pukul 10.00-17.00 WIB. Selain berkesempatan mendapatkan inspirasi terkait tren hospitality terkini, masyarakat umum dapat pula membeli produk-produk interior, tableware, dan spa langsung dari produsen dengan harga promo.
ADVERTISEMENT