Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Dorong Usaha Siomay Homemade

Lintang Sukma
Mahasiswi Unej 2018
Konten dari Pengguna
7 September 2021 10:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lintang Sukma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Melalui Inovasi Digital Marketing
Mahasiswi (Lintang Sukma, KKN UNEJ BTV3) sedang memberikan inovasi prodak terbaru untuk Siomay Homemade
Kumparan.com - Mahasiswa KKN Back To Village (BTV) 3 Universitas Jember di Kelurahan Tamansari, Bondowoso, Mengembangkan Inovasi produk Siomay rumahan by Adam Hawa yang terdampak Covid-19.
ADVERTISEMENT
Salah satu peserta KKN BTV 3 UNEJ, Lintang Sukma Kasih Indarti yang didampingi oleh dosen Pembimbing lapangan (DPL) Ir. Sundahri ,PGDip.Agr.Sc., M.P. itu mengatakan sejak adanya Covid-19 yang menyerang seluruh dunia khususnya Indonesia menyebabkan dampak yang serius bagi Indonesia khususnya di bidang ekonomi.
Pandemi Covid-19 terhitung banyak memakan korban jiwa. Sebagian orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 diantaranya sembuh, beberapa orang isolasi mandiri kemudian lebih dari 10 orang meninggal dunia.
“Banyak sekali masyarakat yang terkena dampak seperti kehilangan pekerjaan yang mana banyak perusahaan yang terkendala masalah biaya tenaga kerja. Begitu juga usaha rumahan yang juga terkena dampak yang signifikan akibat covid 19 salah satu contoh nya adalah usaha mikro kecil menengah (pedagang siomay) yang ada di sekitar rumah saya semenjak pandemi perkembangan usaha mulai menurun,” kata Lintang, Senin (6 September 2021).
ADVERTISEMENT
Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada salah satu penjual Siomay rumahan di Kelurahan Tamansari. Lanjut Lintang yang membuat penjual kewalahan karena sepinya orderan dari para pelanggan sekitar karena banyak yang terkonfirmasi Covid-19 sehingga jarang sekali orang yang membeli daganganya dan menyebabkan pendapatan pedagang menjadi menurun.
Pemasukan yang diperoleh dari penjualan sebelum pandemi dan setelah pandemi berbeda jauh. Harga siomay awalnya 15 ribu per 6 pcs dan siomay tersebut sehari bisa laku hingga 45 bungkus. Tetapi selama pandemi berkurang menjadi 20 bungkus perharinya karena dampak pandemi warga sekitar banyak yang ekonominya terhambat dan malas untuk keluar rumah.
Penurunan tersebut tidak hanya berdampak selain pendapatan yang didapat. Terdapat juga kurangnya variasi dalam olahan Siomay rumahan tersebut dan pengemasan produknya.
ADVERTISEMENT
“Pada KKN BTV III ini, saya sebagai mahasiswa KKN berusaha untuk mengambil salah satu tema yakni Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat yang Terdampak Covid-19. Program ini saya laksanakan di Kelurahan Tamansari” Terangnya.
Inovasi yang Lintang tawarkan yakni, membuat sebuah inovasi variasi produk dan kemasan yang menarik dengan memanfaatkan digital marketing untuk membantu usaha Siomay rumahan Adam Hawa dalam pengembangan bisnis agar pendapat tetap stabil di masa Pandemi Covid-19 di Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bondowoso, Kabupaten Bondowoso.
“Tujuannya untuk meningkatkan kreativitas pelaku usaha dalam mengolah produk dengan memperluas pemasaran dan mempermudah pemesanan produk oleh konsumen,” kata Lintang.
“Sehingga, melalui program KKN BTV 3 ini diharapkan dapat mengatasi masalah penurunan penjualan Siomay Homemade Adam Hawa akibat pandemi Covid-19 dan bisa menjadi contoh untuk usaha lain yang juga terkena dampaknya,”Tambahnya
ADVERTISEMENT
Setelah melalukan beberapa kegiatan seperti membuatkan inovasi produk baru dengan cara menjadikan siomay yang awalnya hanya 1 warna menjadi warna-warni supaya menarik, mengajarkan tentang foto produk, mengajarkan tentang Penggunaan media sosial seperti Whatsapp, Facebook, Shoppe dan Instagram, mendesign logo sekaligus banner agar lokasi pemilik Siomay Homemade lebih mudah dijangkau dan memberikan kemasan yang kekinian. “ternyata usaha saya untuk memberikan inovasi tersebut tidak sia-sia untuk mendorong pendapatan salah satu masyarakat pemilik UMKM Siomay Homemade Adam Hawa, Hasilnya sangat membantu untuk menaikkan dan membuat penghasilan stabil.” Kata Lintang.