news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Super Profits Tax: Kebijakan Pajak Australia yang Kontroversial

LISTIANTO MUSTOFA HUMAM
International Relations Students at Universitas Islam Indonesia
Konten dari Pengguna
4 Februari 2023 16:39 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari LISTIANTO MUSTOFA HUMAM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/photos/open-pit-mining-raw-materials-1327116/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/photos/open-pit-mining-raw-materials-1327116/
ADVERTISEMENT
Australia diberkati dengan cadangan yang sangat besar dari batu bara berkualitas sangat tinggi, baik termal, yang digunakan untuk membuat uap dan menghasilkan listrik, maupun metalurgi yang digunakan untuk pembuatan baja. Cadangan ini terletak di Queensland dan New South Wales. Hal ini membuat Australia memanfaatkannya sebagai komoditas ekspor dan menjadi bagian penting dari perekonomian Australia.
ADVERTISEMENT

Kebijakan Pajak Baru terhadap Perusahaan Tambang

Banyaknya komoditas yang menjanjikan untuk diekspor dan investasi yang dilakukan oleh perusahaan ssing di Australia membuat pemerintah Australia melalui Kevin Rudd memperkenalkan Resource Super Profits Tax (RSPT) pada 2010. Kebijakan ini berlandaskan ambisi dan semangat pemerintah Australia yang kuat dalam memanfaatkan kesempatan untuk menarik lebih banyak pendapatan dari industri yang telah meraup untung besar.
Super Profits Tax adalah pajak 40 persen yang diusulkan atas keuntungan pertambangan selain pajak penghasilan perusahaan reguler. Dengan adanya SPT, pendapatan dari pajak Australia diperkirakan sebesar 3 Miliar Dolar Australia pada tahun pertama dan meningkat menjadi 9 Miliar dolar pada 2013. Dari perkiraan 12 Miliar dolar, 700 juta dolar akan digunakan sebagai dana infrastruktur Sumber Daya Alam pusat dan sisanya untuk cadangan negara bagian yang membutuhkan.
ADVERTISEMENT
Australia dianggap memiliki risiko kedaulatan besar karena merasa tidak percaya diri dengan ekonominya. Hal ini membuat perusahaan tambang bergabung dengan kampanye media bernilai jutaan dolar untuk mengkritik pajak tersebut.
Sebenarnya sudah ada perdebatan seputar cara yang lebih baik untuk memanfaatkan daya saing internasional Australia untuk menghasilkan keuntungan bagi pangan dan agrobisnis negara tersebut. Terdapat pengajuan untuk penciptaan nilai dari beberapa sumber, misalnya mengubah biji-bijian menjadi tepung. Jenis kegiatan tersebut menghasilkan tambahan untuk domestik Australia.
Namun Australia dilihat tetap mempertahankan eksistensinya dalam mengekspor produk mentah karena persaingan luar biasa besar telah menciptakan banyak peluang untuk ekspor mentah dari Australia.