Mereka yang Mendesak Setya Novanto Mundur dari Kursi DPR

21 November 2017 12:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tersangka korupsi KTP Elektronik Setya Novanto (Foto: Antara/Rosa Panggabean)
zoom-in-whitePerbesar
Tersangka korupsi KTP Elektronik Setya Novanto (Foto: Antara/Rosa Panggabean)
ADVERTISEMENT
Setelah resmi mendekam di Rumah Tahanan (rutan) KPK dengan status tersangka kasus korupsi e-KTP, kini giliran jabatan Setya Novanto sebagai Ketua DPR digoyang.
ADVERTISEMENT
Sejumlah pihak meminta Setya Novanto mundur. Mereka mempertanyakan pantas atau tidaknya Setya Novanto tetap menjabat posisinya saat ini, mengingat telah menyandang status sebagai tersangka korupsi e-KTP.
kumparan (kumparan.com) merangkum siapa saja yang mendesak Setya Novanto untuk hengkang dari kursi DPR RI. Berikut daftarnya:
1. Zainal Arifin
Zainal Arifin Mochtar di Konpers PSI (Foto: Moh. Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Zainal Arifin Mochtar di Konpers PSI (Foto: Moh. Fajri/kumparan)
Pengamat hukum dari Universitas Gadjah Mada, Zainal Arifin, meminta Setya Novanto mundur dari jabatan publik Ketua DPR RI. Menurutnya apa yang dilakukan oleh Setya Novanto merupakan kejahatan yang bisa menggerus moral publik.
Terlebih, jabatan sebagai Ketua DPR merupakan jabatan publik, adalah hal yang tak pantas apabila posisi tersebut dipegang oleh seorang tersangka kasus korupsi yang merugikan negara dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Di titik itu sulit untuk mengatakan seorang yang tersangka korupsi, apalagi di KPK, masih memiliki kondisi representasi itu," tegas Zainal.
2. Syamsudin Alamsyah
Ketua DPR Setya Novanto saat memimpin sidang paripurna (Foto: Akbar Nugroho/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR Setya Novanto saat memimpin sidang paripurna (Foto: Akbar Nugroho/Antara)
Direktur Eksekutif Koalisi Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia Syamsudin Alamsyah, menyarankan Setya Novanto mundur dari kursi Ketua DPR RI setelah dirasa tak mampu berbagi tugas kedewanan yang meliputi pengawasan, legislasi dan penganggaran.
Syamsudin Alamsyah menambahkan, status Setya Novanto sebagai tersangka ditambah penyakit yang diderita akan menghambat kinerja DPR RI dalam melaksanakan kewajibannya.
3. Ida Fauziah
Ida Fauziah (Foto: Antara/Ismar Patrizki)
zoom-in-whitePerbesar
Ida Fauziah (Foto: Antara/Ismar Patrizki)
Ketua Fraksi PKB Ida Fauziah dengan tegas menginginkan pergantian jabatan Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI. Ida menilai apa yang terjadi pada Setya Novanto bukanlah kabar yang menggembirakan dan berpengaruh terhadap citra DPR sendiri.
ADVERTISEMENT
"Iya pergantian. Ketika proses mekanisme itu berjalan, kita berharap pimpinan bekerja secara kolektif kolegial. Selebihnya harus diproses sesuai dengan aturan di MKD. Tentu ini tidak menggembirakan bagi DPR karena mau bagaimana pun ini bisa terpengaruh bagi citra DPR sendiri," kata Ida, Senin (20/11).
4. Yandri Susanto
Ketua DPP PAN Yandri Susanto (Foto: Dok. PAN)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP PAN Yandri Susanto (Foto: Dok. PAN)
Sekretaris Fraksi PAN, Yandri Susanto mengatakan bahwa pergantian jabatan Setya Novanto dari kursi DPR RI harus segera dilakukan. Bahkan keinginan tersebut telah lebih dulu disuarakan jauh sebelum Setya Novanto di tahan KPK.
"Ya harus, bagusnya diganti," kata kepada wartawan saat dihubungi.
5. Syaifullah Tamliha
Syaifullah Tamliha anggota Fraksi PPP. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Syaifullah Tamliha anggota Fraksi PPP. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
Anggota Fraksi PPP, Syaifullah Tamliha, mengatakan bahwa kasus korupsi yang menjerat Setya Novanto mencoreng citra parlemen di mata internasional.
ADVERTISEMENT
"Memang jujur saja selama saya jadi pimpinan wakil kerja sama antar parlemen, yah sejak Novanto jadi tersangka itu hampir tidak ada lagi presiden atau perdana menteri atau pimpinan parlemen negara itu berkunjung ke DPR RI. Itu dampak psikologisnya. Berarti yah sebaiknya melakukan pergantian saja pada ketua DPR, "kata Tamliha saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Senin (20/11).