Pengalaman 1 Bulan Pelaksanaan KKN Secara Daring di Jakarta

Louis Valentino
Mahasiswa Akuntansi Undip
Konten dari Pengguna
30 Juli 2021 14:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Louis Valentino tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa KKN Undip melaksanakan kegiatan wara-wara di apartemen. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa KKN Undip melaksanakan kegiatan wara-wara di apartemen. (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Satu bulan telah saya lewati sejak memulai pelaksanaan KKN secara daring di lokasi tempat tinggal saya, Kota Jakarta. Memang, melaksanakan KKN di kala pandemi seperti ini tidak seunik thread KKN di Twitter, seperti mereka yang bertemu pacar, atau yang bahkan begitu terkenal hingga diangkat menjadi sebuah film bioskop yang menarik untuk ditonton, atau berbagai macam keunikan lainnya yang tidak terpikirkan.
ADVERTISEMENT
Kuliah Kerja Nyata Menurut Saya
Kegiatan kuliah kerja nyata, atau yang kerap disingkat menjadi KKN adalah suatu kegiatan yang apabila belum dilaksanakan oleh seorang mahasiswa, istilahnya dia belum secara utuh dapat disebut sebagai seorang mahasiswa, apalagi, dengan mengacu kepada Tridharma Perguruan Tinggi, salah satu nilai yang diwajibkan adalah pengabdian kepada masyarakat. Hal ini dapat ditempuh oleh mahasiswa melalui kegiatan KKN yang sudah menjadi tradisi dari tiap-tiap perguruan tinggi negeri.
Tapi, pada kali ini, dengan adanya pandemi COVID-19 yang merebak ke seluruh penjuru dunia, virus ini seakan ingin menghalangi keberlanjutan dari kegiatan KKN. Beruntung bagi saya, Universitas Diponegoro (Undip) membuat kebijakan bahwa pelaksanaan KKN dapat dilakukan di rumah masing-masing, yang dalam situasi ini terletak di Kota Jakarta.
ADVERTISEMENT
Bukan Berarti Tidak Dapat Berkontribusi
Walaupun pelaksanaan KKN dilaksanakan di kota besar, ditambah masih dalam situasi pandemi COVID-19, hal ini tidak membuat saya kehabisan akal atas apa yang masih bisa dikembangkan, dengan memfokuskan pelaksanaan KKN pada penanggulangan pandemi Covid-19, saya bersinergi dengan Satgas COVID-19 apartemen tempat tinggal saya untuk melaksanakan sosialisasi penggunaan masker beserta pembagian masker sekali pakai untuk penghuni yang masih abai dalam pelaksanaan protokol kesehatan, khususnya dalam perihal penggunaan masker sesuai standar World Health Organization. Hal ini tentu dilaksanakan dalam rangka penurunan penyebaran virus Covid-19 melalui salah satu dari unsur 5M, yaitu memakai masker.
Kesadaran Penghuni Menjadi Halangan
Bukan tanpa hambatan, kegiatan sosialisasi dan pembagian masker ini juga terhalang satu atau dua hal dalam pelaksanaan, hal yang paling dominan yang saya alami adalah masih rendahnya kesadaran penghuni mengenai betapa bahayanya virus COVID-19 dan berbagai macam mutasi virus tersebut yang dikombinasikan dengan lalainya penghuni dalam pelaksanaan protokol kesehatan dapat membahayakan nyawa mereka kerabat-kerabat terdekat mereka.
ADVERTISEMENT