Coday Coffee Lab and Roastery, Café yang Merangkap Sebagai Sekolah Kopi
Konten dari Pengguna
5 Oktober 2020 15:59 WIB
Tulisan dari Angelo Lucky Budiman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berbeda dari yang lain, Coday Coffee Lab and Roaster yang juga memiliki fasilitas sekolah pelatihan mampu membuat masyarakat tidak hanya menikmati saja, namun juga memahami kopi . Hal tersebut merupakan sebuah keistimewaan, terutama bagi pengusaha kopi di Yogyakarta yang sampai saat ini masih digandrungi masyarakat dan memiliki masa depan yang menjanjikan.
ADVERTISEMENT
Di tengah industri kopi yang sedang tidak stabil karena terjadinya pandemi corona , Agus Prasetio mengatakan bahwa berkarya melalui kopi tetap harus dilakukan. Meskipun sempat tutup untuk rehat sejenak, Coday Coffee Lab & Roastery, usaha yang ia kelola mulai dibuka kembali untuk buka sebagai Café dan juga Roaster.
“Mau bagaimanapun, namanya Roaster itu dapurnya café-café, artinya yang masak ya, dia kebutuhan kedai, itu kita layani, tapi kalau bicara persentase ya, baru mulai bangkit lagi,” ujar Agus Prasetio, Kurator dari Coday Coffee and Lab pada Kamis (17/09/2020).
Tidak hanya menjalankan kembali bisnis kopinya, aktivitas kelas kopi yang sempat terhenti juga dibenahi kembali. Selain kurikulum dan infrastruktur, beberapa hal seperti rekrutmen dan legalitas juga perlu diatur ulang agar berjalan dengan lancar.
ADVERTISEMENT
Sekolah Kopi yang dibuka Coday Coffee Lab and Roastery
Memiliki sekolah kopi yang tidak banyak ditemui di Yogyakarta, Coday membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin mempelajari kopi dengan mengikuti pelatihan yang terdiri dari lima kelas, yakni Sensory, Barista, Brewing, Roaster, dan Coffee Shop Management. Dengan membayar Rp2,5juta, peserta selama 3 hari akan mendapatkan materi sesuai dengan kelas yang mereka pilih.
Bukan tanpa alasan, Agus mengatakan bahwa pekerjaan Barista memiliki potensi yang menjanjikan. Menurutnya, menjadi barista bukan hanya tentang mengetahui kopi serta penerapannya saja, namun juga bagaimana mereka menerapkan Hospitality dan rasa bertanggung jawab.
“Barista sebenarnya profesi yang dia benar-benar menguasai cup to cup, yang benar-benar menyiapkan dan menyajikan minuman kepada customer berupa minuman kopi, yang artinya dari dulu dia sudah menguasai,” ujar Agus.
ADVERTISEMENT
Selain mengikuti kelas, pengunjung juga dapat mengamati barang-barang yang digunakan untuk mengolah kopi seperti Grinder, mesin Espresso, hingga bagian-bagian seperti sortirasi dan macam-macam biji kopi yang diambil di berbagai daerah di Indonesia. Konsep Open Bar juga diimplementasikan di Coday agar pelanggan memahami bagaimana proses pembuatan kopi yang dilakukan melalui teknik-teknik tertentu.
Selain bagian depan dan tengah, Coday juga memiliki lahan belakang yang memiliki pemandangan yang bagus serta mempunyai potensi yang bagus untuk dijadikan outdoor area. Agus Prasetio sendiri mengatakan bahwa ia memang sedang merencanakan untuk membuka outdoor area tersebut, hanya saja proses pengembangan masih perlu dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut.
Agus memiliki harapan bahwa produsen-produsen kopi yang ada memiliki pandangan bahwa café atau kedai kopi yang mereka usahakan tidak hanya sekadar tempat untuk ngopi atau hangout saja, namun juga dapat membuat masyarakat mengetahui tentang produk-produk kopi mereka. Dengan itu, customer dapat puas dan industri kopi dapat bertahan.
ADVERTISEMENT